Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Jalur Sepeda di Lima Kota Dunia, Bisa Jadi Contoh Bagi Jakarta

Kompas.com - 13/11/2019, 06:09 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah menggiatkan pembangunan jalur sepeda guna mengurangi kemacetan dan polusi udara.

Tak tanggung-tanggung, Dinas Perhubungan DKI Jakarta menargetkan 200 kilometer pada 2020 mendatang.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo menjelaskan pihaknya membangun jalur sepeda dengan pola 35 yakni setiap 5 meter jalur sepeda dengan garis putih akan ada blok marka hijau sepanjang 3 meter.

"Tahun depan kami sudah mengusulkan total sekitar Rp 62 miliar untuk pembangunan jalur sepeda lanjutan," tutur Syafrin usai melakukan uji coba jalur sepeda fase tiga di Terowongan Kendal, Menteng, Jakarta Pusat.

Di tahun ini, DKI telah memiliki setidaknya 63 kilometer jalur sepeda yang terus diuji coba oleh Pemprov.

Baca juga: Target 2020, Jalur Sepeda di Jakarta Mencapai 200 Kilometer

Namun, sejauh ini jalur sepeda yang ada di Jakarta dianggaap belum ramah bagi pesepeda. Salah satunya disebutkan oleh Pengamat Transportasi Azaz Tigor Nainggolan.

Menurut dia, Pemprov harus membuat aturam yang jelas dan tegas untuk melindungi hak pesepeda.

"Harus ada aturannya yang tegas dan jelas, sehingga itu dibuat rambu. Kan kalau kita lihat sekarang masih banyak pesepeda motor yang masuk, bahkan jadi tempat parkir," kata Azaz saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/10/2019).

Jika dibandingkan dengan kota-kota lain di luar negeri, Jakarta terbiilang terlambat dalam menerapkan jalur sepeda. Tetapi, keterlambatan Jakarta bisa jadi keuntungan untuk mempelajari bagaimana kota-kota lain menerapkan jalur tersebut.

 

Kompas.com coba merangkum bagaimana negara-negara lain menerapkan jalur sepeda di kota mereka.

Jalur sepeda di Bangkok, tepatnya di kawasan Kamphaeng Phet 3, Thailand. Foto diambil Jumat (1/11/2019)KOMPAS.COM/RYANA ARYADITA UMASUGI Jalur sepeda di Bangkok, tepatnya di kawasan Kamphaeng Phet 3, Thailand. Foto diambil Jumat (1/11/2019)

1. Bangkok, Thailand

Pada Jumat (1/11/2019), Kompas.com berkesempatan melihat jalur sepeda yang ada di kawasan Kamphaeng Phet 3, kota Bangkok, Thaliland.

Lebar jalur sepeda di kota ini sekitar 1,4 meter. Jalur ini diberi warna hijau dengan gambar orang mengendarai sepeda di atasnya.

Di sana, jalur sepeda dibuat khusus di antara aspal dan trotoar. Pemisah jalur sepeda menggunakan separator berwarna kuning setinggi 30 cm.

Baca juga: Menengok Jalur Sepeda di Bangkok

Separator berwarna kuning ini mencegah adanya kendaraan lain seperti mobil dan sepeda motor masuk ke jalur tersebut. Tentunya ini memberi rasa aman bagi pesepeda untuk bergowes ria.

Dilansir dar pemberitaan The Bangkok Post 7 Agustus 2015, jalur sepeda di Thailand dibangun untuk menghormati Ulang tahun Yang Mulia Raja pada 5 Desember 2015.

Kala itu, jalur sepeda di Thailand diproyeksikan menjadi jalur sepeda terpanjang di Asia.

Pemerintah Thailand membangun jalur sepeda tersebut dengan material karet alami yang bisa memberi traksi lebih baik bagi pengendara sepeda meskipun berkendara dalam kondisi hujan.

Jika ditotal, 40 ton karet alami digunakan mereka untuk membangun jalur sepeda tersebut. Pembangunan itu disebukan bahwa petani lokal memperoleh keuntungan sebesar 4.800.000 Baht dari pembangunan tersebut.

Jalur sepeda di SingapuraDok. Indi Soemardjan Jalur sepeda di Singapura

2. Singapura

Di Singapura, Kementerian Transportasi melalui badan Land and Transport Authority (LTA) dan sejumlah badan tengah menata kota dan melengkapinya dengan jalur sepeda.

Berdasarkan pemberitaan harian Kompas pada 9 Oktober 2019, Singapura menargetkan 700 km jalur sepeda yang terbentang ke seluruh negeri. Puluhan juta dollar Singapura dikucurkan untuk membangun jalur sepeda yang aman dan nyaman.

Jalur sepeda di Singapura dibangun dengan cara mengurangi dan menata ulang jalur pejalan kaki. Di kawasan pemukiman, ada jalur khusus yang dilengkapi dengan rambu-rambu cukup banyak bagi pesepeda.

Di taman-taman kota, ada jalur yang bertuliskan park connector network (PCN) atau jaringan jalan yang bisa digunakan pesepada untuk berpindah dari taman satu ke taman lainnya.

Setiap lajur dilengkapi petunjuk arah untuk mempermudah pesepeda menuju lokasi yang diinginkan.

Hampir di setiap tempat umum yang ada di Singapura dilengkapi dengan area parkir sepeda.

Saat ini, pembangunan jalur sepeda di Singapura sudah lebih setengah dari yang ditargetkan sebelumya.

Salah seorang WNI yang tinggal di sana, Indi Soemardjan mengatakan pesepeda di Singapura memiliki hak berkendara baik di trotoar ataupun jalan raya. Pesepeda hanya dilarang berkendara di jalan tol.

Jalur sepeda di SingapuraDok. Indi Soemardjan Jalur sepeda di Singapura

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com