Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Jambe yang Kembali Ditutupi Sampah, Tiga Kali dalam Tiga Bulan...

Kompas.com - 13/11/2019, 06:24 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Riwayat Kali Jambe di Kabupaten Bekasi begitu menyedihkan. Dalam tiga bulan terakhir, tiga kali pula Kali Jambe ditutupi oleh sampah anorganik lebih dari 100 meter.

Pada September 2019 lalu, aliran Kali Jambe di Desa Mangunjaya, Tambun Selatan ditutupi sampah plastik akibat adanya TPS (tempat penampungan sampah sementara) liar.

Akhir Oktober 2019, aliran Kali Jambe di Desa Satriajaya, Tambun Utara kembali ditutupi sampah. Penyebabnya, sampah kiriman dari arah hulu selepas hujan turun deras.

Kini, sejak Minggu (10/11/2019), aliran Kali Jambe di Kelurahan Jatimulya, Tambun Utara ditutupi sampah sepanjang 300 meter. Sampah sebelumnya sudah mengendap di aliran kali yang airnya surut, namun kian parah ketika datang sampah kiriman selepas hujan deras.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com pada Selasa (12/11/2019) petang, tutupan sampah di Jatimulya merentang sekitar 300 meter di aliran Kali Jambe.

Selain sampah-sampah anorganik seperti plastik, karung, gabus, hingga kasur, ada pula beberapa sampah organik seperti batang-batang pohon yang berukuran cukup besar. Tutupan sampah ini menyebabkan aliran Kali Jambe tak terlihat lagi airnya.

Baca juga: Kali Jambe Langganan Tertutup Sampah, Camat Wacanakan Pasang Jaring

Camat Tambun Selatan, Junaefi mengatakan, tutupan sampah ini juga merentang di dua wilayah lain dengan total panjang sejauh 1 kilometer.

"Itu ada di wilayah Kota Bekasi juga, di Kelurahan Mustikajaya. Kalau yang di wilayah kita di Desa Lambangsari dan Kelurahan Jatimulya. Jadi ada tiga desa. Titik awal pusatnya di antara Jatimulya dan Lambangsari itu," kata Junaefi melalui telepon, Selasa petang.

Alat berat sampai harus pinjam

Tidak ada alat berat berupa backhoe yang dikerahkan pemerintah ke Kali Jambe di Kelurahan Jatimulya yang kini tertutup sampah sepanjang 300 meter.

Alhasil, aparat setempat perlu meminjam backhoe milik PT Wijaya Karya yang kebetulan tak digunakan sehabis mengerjakan proyek di Tol Jakarta-Cikampek di dekat kali.

"Alat berat masih bantuan, karena kita enggak ada. Karena memang dadakan, kita langsung ambil langkah minjam dari PT WIKA, kebetulan mau membantu. Alatnya juga sudah di samping tol di dekat kali, kita langsung manfaatkan saja," ungkap Junaefi kepada Kompas.com, Selasa sore.

Junaefi menyebut, pembersihan Kali Jambe di Jatimulya terhambat oleh akses yang sulit. Sebetulnya, jajarannya butuh alat berat berupa backhoe dengan lengan panjang agar mampu menjangkau tutupan sampah.

Baca juga: Setiap Hari, 10 Truk Dikerahkan Untuk Angkut Sampah di Kali Jambe

Namun, karena alat berat seadanya meminjam backhoe dari PT WIKA, pengangkutan sampah hanya dapat dilakukan di ujung aliran kali.

Para petugas kebersihan menceburkan diri ke Kali Jambe guna mendorong sampah-sampah itu ke dekat backhoe lengan pendek.

"Minimal ujung jangan mampet. Kalau kita ada backhoe yang panjang, itu baru bisa maksimal. Sekarang memang susah dijangkau jadi perlu tenaga manusia buat mendorong sampahnya ke pinggir sebelum diangkut," ujar Junaefi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com