Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putar Otak Belajar di Sekolah Beratap Roboh, Siswa Gunakan Kelas Bergantian...

Kompas.com - 13/11/2019, 09:22 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepala Sekolah Dasar Negeri Malangnengah II, Saiful Haris berdiri di tengah lapangan sambil bertolak pinggang. Dia terus memandangi arah utara sekolah yang atap bangunannya roboh pada Senin (11/11/2019).

Sesekali Saiful menggelengkan kepala dan mengerutkan dahi, seolah tak yakin sekolah yang sebelumnya berdiri kokoh dapat ambruk seketika.

Seingat Saiful, bangunan yang berdiri pada tahun 1975 itu sudah direnovasi dua kali. Tahun 2002 menjadi perbaikan yang pertama dan kembali dilakukan pada 2012.

Namun, bayangan kekarnya bangunan tersebut seolah sirna setelah Saiful kembali mengingat hujan lebat yang mengguyur wilayah itu pada dua pekan lalu.

"Saya dapat laporan pukul 18.00 WIB kejadiannya (robohnya), padahal bangunan dilihat masih kokoh banget. Kalau saya kira sih ini sebelum kejadian beberapa hari lalu kan di sini hujan deras dan angin kencang. Mungkin setelah sekian lama kemarau terus hujan itu ada pergeseran," kata Saiful saat ditemui di lokasi, Selasa (12/11/2019).

Dugaan Saiful tersebut diperkuat setelah bangunan yang dijadikan untuk ruang kelas 3, 4, dan 5 itu retak pada sisi tengah.

Plafon bagian depan kelas bergeser dari dindingnya. Bahkan posisinya tiang bangunan sudah tak lurus seperti sebelumnya.

Baca juga: Sekolah Roboh,Kegiatan Belajar-Mengajar di SDN Malangmengah II Tangerang Tetap Berlangsung

"Saya kan sempat foto, bisa dilihat plafon sama dinding sudah renggang enggak menempel lagi," kata Saiful sambil menunjukkan foto di ponselnya.

Pindahkan siswa

Saiful yang khawatir dengan kondisi ruang kelas itu pun menghentikan proses belajar mengajar.

"Saya minta belajar hentikan dan dipindah ke kelas yang lain beda bangunan. Bangku dan meja serta buku-buku kita angkat semua kita pindahin," katanya.

Saat itulah proses belajar mengajar sekolah dengan total 200 siswa mulai diubah.

Saiful yang menggelar rapat dengan wali murid memutuskan belajar mengajar dibuat menjadi dua sesi pagi dan siang hari.

"Untuk kelas 1, 2, 5, dan 6 itu pagi hari pukul 07.00 WIB sampai pukul 11.30 WIB. Untuk kelas 3 dan 4 itu siang hari pukul 13.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Maka dari itu alhamdulillah saat kejadian roboh ruang kelas itu sudah kita kosongkan," ucapnya.

Para siswa menggunakan tiga kelas yang tersisa dengan kondisi memprihatinkan. Pada sisi kanan dekat toilet guru, plafon bangunan itu juga sudah ambrol sebagian. Lantainya pun menguning kusam.

Baca juga: Bangunan SD yang Roboh di Tangerang Pernah Dua Kali Direnovasi

Namun apa daya, hanya bangunan tiga kelas itu yang bisa digunakan untuk para siswa agar tetap mendapatkan pelajaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com