Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengatakan, seharusnya Pemprov DKI Jakarta mengganti pohon angsana yang telah ditebang itu dengan pohon-pohon besar, bukan tanaman tabebuya.
Salah satu pohon besar yang diusulkan untuk ditanam di Cikini adalah pohon kurma.
Ida menilai pohon-pohon tabebuya yang telah ditanam di depan Taman Ismail Marzuki akan membutuhkan waktu lama untuk tumbuh sesuai harapan.
Kawasan di sana pun akan terkesan gersang dan tak terawat.
Ida mengatakan, dengan menanam pohon kurma, nilai estetika trotoar pun akan bertambah. Bahkan, tanaman ini juga dinilai lebih cepat tumbuh dibanding tanaman tabebuya.
Baca juga: Alih-alih Ditebang, DPRD DKI Minta Pemprov Rawat Pohon yang Rapuh
"Kurma itu kalau ditanam itu bagus, bisa buat keindahan jalan. Lalu kurma bisa dililitin lampu kecil-kecil kan tambah bagus trotoar," kata Ida.
Selain itu, akar pohon kurma yang kecil itu juga dinilai tidak akan merusak pedestarian jika nantinya ditebang atau dipindahkan.
Anggota DPRD Komisi D menilai penebangan pohon itu lantaran trotoar yang tidak terawat. Akibatnya pepohonan itu sendiri keropos dan rawan tumbang hingga harus ditebang.
Menurut dia, hasil penebangan pohon ini malah membuat kondisi trotoar semakin gersang.
Politikus PDI Perjuangan ini juga menyarankan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak lagi menebang pohon-pohon di trotoar. Ia pun meminta solusi lain agar menghindari pepohonan untuk ditebang.
"Kalau perlu tidak ditebang, harus ada solusi lain. Ada tidak penyelesaian lain tapi tidak menganggu. Kalo argumennya memang menganggu misalnya jalur disabilitas, kan harus ditebang," tutur dia.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho mengatakan, penebangan pohon itu telah sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Baca juga: Fraksi PDI-P Protes Penebangan Pohon di Trotoar karena Bertentangan dengan UU Lingkungan Hidup
Sebab, Dinas Bina Marga dan Dinas Kehutanan telah memeriksa pepohonan sebelum menebang pohon itu menggunakan Radiostop Karbon.
Alat ini dipakai untuk menentukan biomassa karbon yang terkandung dalam pohon. Kadar karbon yang sedikit menandakan pohon itu tidak sehat dan tidak berfungsi baik lagi.
Untuk pohon yang masih sehat, ia berjanji ke depannya mereka akan membuat fasilitas tambahan di sekeliling pohon itu.
Adapun fasilitas yang dimaksud yakni jalur hijau sebagai penyangga trotoar.
"Sehingga kita buat agar pohonnya hidup sehat seperti tadi yang ibu ketua DPRD bilang bisa tumbuh pohon jadi baik," tutur Hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.