Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baju Bekas di Pasar Baru Tetap Eksis di Tengah Menjamurnya Online Shop

Kompas.com - 13/11/2019, 11:02 WIB
Audia Natasha Putri,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi seakan mengubah gaya hidup manusia, salah satunya industri fashion dan pakaian.

Beberapa tahun terakhir ini, online shop di bidang fashion sangat menjamur. Namun, bukan berarti toko konvensional sudah meredup.

Buktinya Pasar Baru, yang masih dikunjungi masyarakat untuk berburu pakaian. Pasar Baru merupakan salah satu destinasi favorit untuk berbelanja pakaian sesuai perkembangan mode.

Untuk berburu baju di Pasar Baru, masyarakat dapat menuju ke Metro Plaza yang menjorok ke dalam di sebelah kanan jalan.

Terdapat sekitar 150 toko di lantai 3. Di sana berbagai jenis mode ada, antara lain vintage, retro, korean outfit, maupun casual.

Baca juga: 4 Tips Berburu Baju Bekas di Pasar Baru

"Ayo, bunda, dipilih bajunya. Impor semua loh," tawar salah satu pedagang ketika Kompas.com melihat-lihat pakaian di Metro Pasar Baru.

Meskipun online shop menggempur, para pedagang pakaian di Pasar Baru tetap percaya diri alias pede dan tidak takut merasa tersaingi.

Sebab, berbeda dengan toko konvensional, online shop memiliki beberapa kekurangan, seperti pengiriman yang lama, tidak bisa dicoba, serta tidak bisa melihat kualitas pakaian secara langsung.

Sementara di toko pakaian konvensioinal, masyarakat bisa memilih baju dan menawar harga serta berbelanja dengan nyaman.

Alexander (46), salah satu pedagang pakaian di Pasar Baru tidak takut dengan adanya online shop.

"Engga ada masalah dengan online shop. Online kan harus pesen terus bayar dulu. Terus enggak bisa dicoba dulu, beda kalau beli langsung di sini," ujarnya.

Alexander bahkan mengaku tidak merasa tersaingi dengan menjamurnya online shop atau toko daring.

Elin (33), pedagang pakaian lainnya ikut berbagi cerita mengenai hal ini.

"Saya juga punya online shop, tapi enggak begitu serius. Kalau online, omzetnya enggak menentu dan lebih repot ngurusnya," ujar Elin.

Baca juga: Kisah Pedagang Baju Bekas Pasar Poncol, Beradaptasi pada Era Jual Beli Online

Elin sendiri mempunyai pengalaman pahit ketika ia merintis online shop.

"Kebanyakan kalau di online, cuma nanya-nanya doang, tetapi enggak beli. Udah gitu, kadang suka nawar lagi, padahal harganya sudah pas. Lebih baik jualan langsung di toko, omzetnya pasti."

Elin menambahkan, dirinya tidak takut dengan hilangnya pelanggan akibat maraknya online shop. Justru, ia mengklaim bahwa omzet yang didapatnya di toko konvensional lebih besar dibanding online shop.

"Di sini yang belanja rata-rata orang kantoran. Terus, kadang ada anak muda juga yang suka beli di sini," ujar pedagang yang sebelumnya pernah berjualan di Pasar Senen ini.

Meskipun online shop sedang marak, namun hal itu tidak menjadikan masyarakat untuk membeli langsung pakaian toko konvensional, terutama di Pasar Baru.

Selain pengiriman yang lama, tidak semua masyarakat up-to-date dengan teknologi.

Yuni (42), ibu rumah tangga ini mengaku lebih suka membeli langsung di Pasar Baru ketimbang berbelanja online shop. Selain murah, ia juga bisa mencoba baju dan memilih modelnya.

Baca juga: Sekelumit Kisah Mulyadi, Penyemir Sepatu di Pasar Baru yang Bangkit dari Keterpurukannya

"Lebih enak di sini. Pilihan bajunya banyak, terus kita juga bisa ditawar juga harganya," ujar Yuni.

Yuni merupakan pelangaan setia di Pasar Baru. Setiap bulan, ia membeli baju di Pasar Baru.

Pasar Baru masih tetap eksis meskipun pelanggan yang datang tidak sebanyak dahulu. Pasar Baru memiliki pelanggan setia yang kerap sering berbelanja di sana.

Selain harganya murah, para pelanggan tersebut biasanya sudah kendengan pemilik toko.

Pada hari biasa, terdapat 30-50 pelanggan yang berburu baju di sana. Sedangkan untuk hari libur dan akhir pekan, pelanggan yang datang lebih banyak, yakni sekitar 80-100 orang.

Untuk kisaran harga pakaian bekas di Pasar Barum memang harganya lebih mahal dibandingkan di tempat lain. Namun untuk kualitasnya, baju bekas di Pasar Baru cukup bagus, sehingga banyak masyarakat yang berbelanja di sana.

Untuk kemeja dibandrol harga mulai dari Rp 40.000 per potong, dan untuk jaket dibandrol mulai dari harga Rp 80.000 per potong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com