Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Negara Punya Aturan Soal Skuter Listrik, Indonesia Menyusul?

Kompas.com - 13/11/2019, 22:12 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan skuter listrik mulai populer di berbagai belahan dunia setahun belakangan. 

Kendaraan roda dua yang digerakkan motor listrik dengan cara memencet tombol yang ada di sebelah kanan stang itu banyak dijual dan disewakan sejumlah perusahaan swasta seperti Lime, Neuron Mobility, Grab, dan Gowes.

Namun, maraknya penggunaan skuter listrik juga memunculkan masalah baru. Kecelakaan-kecelakaan fatal hingga merenggut nyawa sering terjadi.

Untuk menjaga keselamatan warga, pemerintah di sejumlah negara mulai merancang aturan khusus yang mengatur penggunaan skuter listrik.

Baca juga: Negara Mana Saja yang Sudah Melarang Skuter Listrik?

Dari penelusuran Kompas.com, sejauh ini sudah ada tiga negara yang menerapkan aturan khusus penggunaan skuter listrik.

Berikut adalah negara-negara yang sudah menerapkan peraturan terkait penggunaan skuter listrik.

1. Perancis

Salah satu negera yang telah menerbitkan aturan mengenai penggunaan skuter listrik adalah Perancis. Aturan itu diterbitkan setelah ratusan insiden yang melibatkan kendaraan bertenaga listrik itu, termasuk beberapa kasus yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

BBC.com melaporkan, aturan itu berlaku pada 26 Oktober 2019. 

Menteri Transportasi Junior Jean-Bapiste Djebbari mengatakan, peraturan baru iitu akan mendorong pengguna skuter listrik lebih bertanggung jawab di jalanan.

"Dan mengembalikan rasa ketenangan bagi pejalan kaki, khususnya yang paling rentan: orangtua, anak-anak, dan penyandang disabilitas," kata Djebbari.

Berikut aturan-aturan yang diterapkan bagi pengguna skuter listrik di Perancis.

* Pengendara harus berumur 12 tahun ke atas.

* Dilarang berkendara di trotoar kecuali di area yang ditentukan, itu pun harus dengan kecepatan berjalan kaki.

* Hanya diperbolehkan satu pengendara per skuter listrik

* Pengguna tidak diperkenankan melawan arus dan harus mengikuti jalur sepeda

* Tidak diperkenankan menggunakan headphone saat menggunakan skuter listrik

* Per July 2020, Kecepatan skuter listrik dibatasi 25 km/jam

* Pengguna harus menggunakan helm dan pakaian dengan visibilitas tinggi di jalur cepat yang diizinkan

* Penggunaan skuter listrik dilarang melintas di jalan negara.

Baca juga: Petugas GrabWheel Ditempatkan di JPO Hingga Pukul 02.00 WIB, Sosialisasi Aturan Penggunaan Skuter Listrik

Bagi pelanggar akan dikenakan denda sebesar 135 euro. Khusus bagi pelanggar batas kecepatan bisa dikenakan denda hingga 1.500 euro.

2. Singapura

Pada 4 November ini, Singapura menerbitkan aturan bagi para pengendara skuter listrik. 

CNN.com melaporkan, aturan itu terbit setelah insiden tewasnya seorang wanita berusia 65 tahun yang ditabrak pengguna skuter listrik berkecepatan tinggi pada akhir September lalu.

Wanita itu tewas karena mengalami cedera otak. Meski sempat dirawat di rumah sakit, nyawanya tidak tertolong.

Setelah peristiwa tersebut, pengguna skuter dilarang melintas di jalur pedestrian. Penggunaan skuter listrik hanya diperbolehkan di jalur sepeda dan jalur park connector network (PCN) yang menghubungkan atar taman.

Menteri Transportasi Senior Singapura Lam Pin Min mengatakan, hingga 31 Desember 2019 hukuman yang diberikan kepada pelanggar hanya berupa teguran. Namun memasuki tahun 2020, sanksi akan diberlakukan.

"Bagi pengendara skuter listrik yang berkendara di pedestrian akan didenda 2.000 dollar Singapura dan, atau penjara maksimal tiga bulan," kata Lam.

Aturan itu juga berlaku bagi pengguna sepeda listrik, hoverboard, personal mobility aid, dan sejenisnya.

Penerapan aturan itu sedang hangat diperbincangkan di Singapura. Alasannya, penggunaan skuter listrik tak hanya digunakan sebagai alat transportasi tapi juga jasa antar jemput makanan.

Lam mencatat, sudah ada 100.000 skuter listrik di Singapura.

Lam mengatakan, sebelum aturan itu terbit, pihaknya sudah berupaya dengan menerapkan batas kecepatan dan lisensi untuk pengendara namun itu tidak cukup untuk mengurangi angka kecelakaan.

Penampakan unit skuter listrik Grab Wheels (28/7/2019)KOMPAS.COM/ANASTASIA AULIA Penampakan unit skuter listrik Grab Wheels (28/7/2019)

"Pelarangan penggunaan skuter listrik di jalur pedestrian adalah keputusan yang sulit, tapi merupakan langkah penting bagi pejalan kaki agar merasa aman," ucap dia.

3. Jepang

Sedikit berbeda dengan negara lain, Jepang memandang skuter listrik sebagai sepeda motor.

Dikutip dari theonlinecitizen.com, skuter listrik harus mengikuti aturan seperti sepeda motor sesuai dengan pemberitahuan tahun 2002 dari Badan Kepolisian Nasional Jepang.

Itu artinya, skuter listrik di Jepang harus menggunakan plat nomor dan kaca spion. Pengendaranya juga diwajibkan memiliki lisensi mengemudi.

Jika tidak memenuhi persyaratan tersebut, penggunaan skuter listrik ilegal di Jepang.

Kalaupun sudah memenuhi syarat, penggunaan skuter listrik harus bergabung di jalan raya bersama mobil dan sepeda motor.

Foto Ammar Nawwar Tri Darma, pengguna skuter listrik yang tewas ditabrak mobil Camry di Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2019) dini hari.KOMPAS.COM/DEAN PAHREVI Foto Ammar Nawwar Tri Darma, pengguna skuter listrik yang tewas ditabrak mobil Camry di Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2019) dini hari.

4. Jakarta, Indonesia

Setelah insiden yang menewaskan dua orang pemuda bernama Ammar (18) dan Wisnu (18) pada Minggu (10/11/2019), Dinas Perhubungan DKI Jakarta kini menyiapkan regulasi penggunaan skuter listrik.

Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pengguna skuter listrik hanya boleh melintas di jalur sepeda.

"Saya sekarang sedang finalisasi aturannya. Jadi nanti GrabWheels itu hanya boleh di jalur sepeda pada saat dia di jalan raya," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo saat dihubungi, Rabu.

Syafrin menambahkan, aturan itu akan diberlakukan demi keselamatan pengguna skuter listrik.

Dinas Perhubungan juga akan melarang skuter listrik beroperasi di trotoar, jembatan penyeberangan orang (JPO), dan kawasan hari bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD). 

Dinas Perhubungan juga sedang mengkaji pembatasan waktu operasional skuter listrik di Jakarta. Menurut rencana, aturan itu akan rampung pada Desember mendatang. 

"(Waktu operasional) itu lagi dikaji, akan kami diskusikan. Nanti setelah ada pergub, kami sosialisasikan, baru kami tindak," ucap Syafrin.

Namun belum disebutkan apakah Dishub DKI akan menerapkan sanksi khusus bagi pengguna skuter listrik yang melanggar aturan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com