Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Petaka Bagi Pengguna GrabWheels yang Ditabrak Mobil Camry

Kompas.com - 14/11/2019, 08:36 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Minggu (10/11/2019) dini hari menjadi malam petaka bagi Wisnu (18) dan Ammar (18) yang tengah menggunakan skuter listrik GrabWheels di Jalan Pintu 1 Senayan, Jakarta Pusat.

Pasalnya, keduanya tewas setelah ditabrak oleh mobil Camry yang dikendarai oleh DH

Sementara itu, empat orang pengendara skuter listrik lainnya mengalami luka-luka, yaitu Fajar Wicaksono, Bagus, Wulan, dan Wanda.

Kecelakaan itu berawal ketika DH yang ditemani rekannya, L, melintas di Jalan Pintu 1 Senayan.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Fahri Siregar mengatakan, DH mengendarai mobilnya dengan kecepatan 40 sampai 50 kilometer per jam.

Kemudian sesampainya di Jalan Pintu 1 Senayan, DH berusaha menyalip sebuah kendaraan mini bus. Saat berusaha menyalip dari sisi kiri, DH menabrak enam pengendara skuter listrik yang tengah melintas.

Baca juga: GrabWheels Klaim Punya Aturan buat Pengguna Skuter Listrik

"Pada saat mau menyalip ke arah jalur sebelah kiri, ternyata akhirnya menabrak pegendara dari skuter," ujar Fahri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2019).

Peristiwa kecelakaan lalu lintas itu tak membuat DH melarikan diri. Walaupun dalam keadaan terkejut, DH dan L masih menyempatkan diri untuk keluar dari mobil dan melihat kondisi keenam pengguna skuter listrik yang ditabraknya.

L bahkan meminta bantuan petugas keamanan di sekitar lokasi untuk membantu para korban. Dia juga sempat menelepon ambulans guna membawa korban ke rumah sakit.

Sayangnya, teleponnya tak direspon sehingga L berusaha memberhentikan kendaraan yang melintas untuk membawa para korban ke rumah sakit.

Fahri menjelaskan, DH mengendarai mobil dalam keadaan mabuk. Hal ini diketahui usai polisi memeriksa urine DH.

Akibat berkendara di bawah pengaruh alkhohol, DH pun kehilangan konsentrasi dan menabrak para pengguna skuter listrik.

Baca juga: Keluarga Korban Kecelakaan Minta Grab Evaluasi Aturan Penggunaan GrabWheels

"Kalau dari hasil pemeriksaan urine, tidak dinyatakan positif narkoba. Tapi memang dia minum alkhohol, dia (mengendarai mobil) dipengaruhi alkhohol," ungkap Fahri.

Penyidikan penyebab kecelakaan tak berhenti sampai di situ. Saat ini, lanjut Fahri, polisi masih mendalami alasan DH mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi di jalan yang sepi di Pintu 1 Senayan, Jakarta Pusat.

"Pada saat dia (DH) menyalip, kecepatannya 40 sampai 50 kilometer per jam di jalan yang sepi kayak begitu sangat membahayakan. Kita juga masih memperdalam, apakah otopet listrik yang digunakan itu dilengkapi lampu atau tidak," ungkap Fahri.

DH telah ditetapkan sebagai tersangka atas peristiwa kecelakaan tersebut. Dia dijerat Pasal 310 Juncto Pasal 311 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Guna menghindari peristiwa kecelakaan terjadi kembali, polisi mengimbau masyarakat tidak menggunakan skuter listrik di jalan raya.

Selain itu, para pengelola skuter listrik GrabWheel diminta tidak membuka lapak penyewaan di lokasi yang berdekatan dengan jalan raya.

"Kita imbau kepada masyarakat kalau menggunakan otoped listrik sebaiknya di lingkungan perumahan, tidak gunakan di jalan raya," ujar Fahri.

Baca juga: Marak Skuter Listrik Melintas Jembatan Penyeberangan, Grab Pasang Tanda Larang Mengendarai GrabWheels di Setiap JPO

Manajemen GrabWheels pun angkat bicara menanggi peristiwa kecelakaan itu.

CEO GrabWheels TJ Tham mengklaim, pihaknya telah memiliki aturan untuk kenyamanan dan keamanan para pengguna skuter listrik GrabWheels.

Pertama, pengguna skuter listrim GeabWheel harus berusia minimal 18 tahun. Selanjutnya, skuter listrik hanya diperuntukkan untuk dikendarai oleh satu orang dengan beban maksimal 100 kilogram.

Selain itu, pengendara skuter listrik juga harus melintas di jalur sepeda untuk meminimalisir kecelakaan.

"Grab sebenarnya telah menentukan jalur aman untuk mengendarai GrabWheels. Jalur yang dapat digunakan oleh pengguna GrabWheels adalah jalur sepeda yang ada di setiap ruas jalan," kata Tham.

Oleh karena itu, Tham mengimbau pengguna GrabWheels mengambil jalur paling pinggir dari jalan raya jika tidak menemukan jalur khusus sepeda.

"Pengemudi juga harus menuntun GrabWheels jika melewati jalur yang basah, bergelombang, dan melewati turunan yang curam," tambah Tham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki, Supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki, Supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya Cawe-cawe Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya Cawe-cawe Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

Megapolitan
Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Megapolitan
Mengaku Polisi, Seorang Begal Babak Belur Diamuk Massa di Bekasi

Mengaku Polisi, Seorang Begal Babak Belur Diamuk Massa di Bekasi

Megapolitan
Beredar Foto Dahi Selebgram Meli Joker Benjol Sebelum Bunuh Diri, Polisi: Itu Disebabkan oleh Korban Sendiri

Beredar Foto Dahi Selebgram Meli Joker Benjol Sebelum Bunuh Diri, Polisi: Itu Disebabkan oleh Korban Sendiri

Megapolitan
Polisi Sebut Kekasih Selebgram yang Bunuh Diri Sambil 'Live' Tak Lakukan Kekerasan Sebelum Korban Akhiri Hidup

Polisi Sebut Kekasih Selebgram yang Bunuh Diri Sambil "Live" Tak Lakukan Kekerasan Sebelum Korban Akhiri Hidup

Megapolitan
Merantau ke Jakarta Jadi Pemilik Warung Sembako, Subaidi Sering Dianggap Punya Banyak Uang oleh Orang di Kampung

Merantau ke Jakarta Jadi Pemilik Warung Sembako, Subaidi Sering Dianggap Punya Banyak Uang oleh Orang di Kampung

Megapolitan
PDI-P Depok Sebut Supian Suri Punya Modal Popularitas dan Elektabilitas untuk Ikut Pilkada

PDI-P Depok Sebut Supian Suri Punya Modal Popularitas dan Elektabilitas untuk Ikut Pilkada

Megapolitan
Jadi Pengedar 10 Kg Sabu, Pengangguran di Bekasi Terancam 20 Tahun Penjara

Jadi Pengedar 10 Kg Sabu, Pengangguran di Bekasi Terancam 20 Tahun Penjara

Megapolitan
Atap Rumah Warga di Bogor Terbang akibat Angin Kencang, Korban Terpaksa Mengungsi

Atap Rumah Warga di Bogor Terbang akibat Angin Kencang, Korban Terpaksa Mengungsi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com