Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Polri Kesulitan Identifikasi Jenazah Pria Dalam Koper

Kompas.com - 14/11/2019, 10:10 WIB
Dean Pahrevi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Disaster Victims Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati kesulitan mengidentifikasi identitas jenazah pria dalam koper yang ditemukan di atas jurang hutan pinus, Kampung Teluk Waru, Desa Curug Bitung, Kecamatan Nanggung, Bogor.

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kombes Edy Purnomo mengatakan, pihaknya sudah melakukan proses identifikasi melalui sidik jari, gigi geligi dan sampel DNA pada jasad jenazah.

Namun, karena belum ada warga yang melapor ke pihak RS Polri maupun Polres Bogor karena merasa korban tersebut anggota keluarganya, maka proses identifikasi terkendala belum adanya data antemortem sebagai pembanding dari hasil identifikasi.

Adapun antemortem ialah data fisik jenazah sebelum meninggal. Seperti pakaian yang terakhir dikenakan, tanda lahir, foto diri terakhir, barang bawaan terakhir, cacat tubuh jika punya, tinggi dan berat badan, serta lainnya.

"Kami sudah identifikasi melalui pemeriksaan gigi geligi, peta giginya sudah ada, dari sampel DNA juga sudah. Tapi sampai sekarang ini, keluarga korban belum ada yang melapor ke Tim DVI RS Polri untuk penyerahan data antemortem," kata Edy saat dikonfirmasi, Rabu (13/11/2019).

Baca juga: Wajah Jenazah Dalam Koper Rusak, Polisi Akan Buat Sketsa

Proses identifikasi semakin sulit karena kondisi jasad jenazah tersebut sudah alami pembusukan berkelanjutan. Oleh karena itu, Tim DVI RS Polri Kramat Jati kini tengah berupaya merekonstruksi wajah jenazah.

"Kini kami sedang proses rekonstruksi wajah untuk nanti hasilnua disebar ke masyarakat. Rekonstruksi ini dilakukan karena wajah korban sudah sulit dikenali, secara pembusukannya sudah lanjut sehingga diperlukan rekonstruksi," ujar Edy.

Sebelumnya, tukang ojek pangkalan bernama Adang menemukan koper tergeletak di bawah jurang hutan pohon pinus, saat dirinya melintas pada Minggu (10/11/2019) siang.

Saat didekati, Adang melihat di koper tersebut banyak dikerumuni lalat dan mengeluarkan bau tak sedap.

Baca juga: Sulit Dikenali, RS Polri Rekonstruksi Wajah Jenazah Pria Dalam Koper

Ia yang mencurigai temuan itu lantas panik dan memanggil warga bernama Didi Suswandi (42).

Namun, Didi dan Adang kaget ketika melihat kaki manusia keluar dari sela-sela resleting koper berwarna biru tersebut.

Dugaan Didi benar, saat polisi membuka koper, ternyata isinya jenazah yang dibungkus plastik hitam, dilapisi selimut dan sekujur tubuh dililit plester putih.

Didi semakin terkejut lagi ketika jasad korban telah dikeluarkan dari dalam koper. Kondisinya membusuk dan fisiknya ada yang hilang saat diangkut ke atas mobil.

Adapun ciri-ciri sementara mayat tersebut adalah seorang pria berjenggot, berusia 40 tahun dengan tinggi badan sekitar 183 sentimeter. Pakaian terakhir yang digunakan adalah jas hitam.

Kemudian, ada bekas jahitan di kaki sebelah kanan karena patah dan beberapa jahitan di bagian perut seluas 4x6 sentimeter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melonjak, Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com