Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Enam Sahabat yang Terpisahkan Maut Saat Berkendara Skuter Listrik

Kompas.com - 14/11/2019, 10:29 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Tersisa Bagus yang saat ini masih dalam perawatan saat ini.

Keluarga korban minta polisi usut tuntas

Suasana haru masih terasa saat Kompas.com mengunjungi kediaman Wisnu. Karangan bunga dengan ucapan duka atas kepergian Wisnu kala itu berjejer rapi di pinggir rumah.

Kakak Wisnu, Jellyta (23) mengaku tak menyangka apa yang terjadi pada adiknya.

Sebab baru saja ia beristrihat dan bermanja-manja dengan dia, tiba-tiba kini terasa berbeda.

Kini Wisnu telah tiada, meninggalkan tiga kakaknya dan orangtuanya.

Meski tahu, DH, pengendara Camry yang saat itu menabrak adiknya telah ditahan di Polda Metro Jaya, pihak keluarga tetap minta kasus ini diusut tuntas.

Keluarga tak mau kejadian ini terulang lagi dan menjadi efek jera bagi pengemudinya. Sebab diketahui pengemudinya berkendara dalam keadaan mabuk.

“Kami tetap proses hukum tidak mau berdamai supaya tidak ada lagi korban lagi selanjutnya,” kata Jellyta.

Keluarga korban minta Grab evaluasi regulasi

Jellyta juga meminta pihak Grab agar mengevaluasi regulasi atau aturan dari penggunaan skuter listrik GrabWheels.

“Iya harapannya pihak Grab dapat mengevaluasi regulasinya ya setelah kejadian ini,” ujar Jellyta.

Baca juga: Keluarga Korban Kecelakaan Minta Grab Evaluasi Aturan Penggunaan GrabWheels

Ia mengatakan, seharusnya pihak Grab dapat evaluasi untuk membatasi jam operasional penggunaan skuter listrik GrabWheels.

Sebab, jika waktu operasional dibatasi, masyarakat tidak akan ada lagi yang menggunakan bahkan rela mengantre hingga jam dini hari demi naik skuter listrik itu.

Lalu, Jelly juga meminta agar pihak Grab menyediakan helm untuk seluruh skuter demi kenyamanan dan keamanan pengendara.

“Jadi tidak ada lagi lah itu kalau yang kehabisan helm gara-gara banyak yang gunaik helmnya,” ucap Jellyta.

Kemudian, ia juga berharap pihak Grab maupun pemerintah tegas untuk menentukan jalur yang diperbolehkan untuk mengendarai skuter listrik GrabWheel ini.

“Ini aja kita tidak tahu mau berkendara skuter dimana kan, sementara di jalur sepeda aja masih banyak mobil dan motor yang lewat jalur itu. Jadi harus ada pembatas juga di jalur itu supaya kendaraan lain tidak masuk,” katanya.

Dengan adanya evaluasi tersebut, ia berharap tidak ada lagi korban kecelakaan skuter listrik.

“Harapannya ada regulasi yang mengatur lah tentang skuter listrik ini, supaya tidak ada lagi kejadian begini,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com