Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/11/2019, 11:09 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu sisi jembatan penyeberangan orang (JPO) dekat pelintasan kereta api di Kalianyar tidak ada pembatasnya.

Padahal, lokasi JPO tepat di atas Kanal Banjir Barat yang dialiri sungai dengan debit airnya cukup tinggi.

Pantuan Kompas.com jembatan besi yang mempunyai lebar sekitar 70 centimeter hanya terdapat pegangan di salah satu sisi saja.

Sedangkan sisi lainnya tidak terdapat pagar pembatas.

Baca juga: Tak Hanya di GBK, 2 JPO Lain Juga Rusak gara-gara Skuter Listrik

Hal ini membuat warga yang melintas harus hati-hati. Sebab, jika meleng atau tidak fokus akan membahayakan diri pejalan kaki.

"Sudah biasa asal jangan meleng saja, misalnya enggak sambil main HP atau apa kan," ujar Aji (16) pelajar yang melintas di JPO.

Lebar jembatan yang kecil membuat orang bergantian menyeberang, sebab JPO tersebut beberapa sisinya menempel pada tiang besi penyangga jembatan utama.

Kompas.com pun mencoba menyeberang di JPO tersebut dari Jalan Setia Kawan Barat sampai ke Jalan Grogol Banjir Kanal.

Baca juga: Petugas GrabWheel Ditempatkan di JPO Hingga Pukul 02.00 WIB, Sosialisasi Aturan Penggunaan Skuter Listrik

Benar saja, fokus dan perhatian menjadi poin utama ketika menyeberang di JPO ini. Apalagi salah satu sisi yakni sisi kiri Jalan Setia Kawan ke Grogol tidak ada penyangga sama sekali.

Bila tidak fokus, pejalan kaki bisa saja terjatuh dan tercebur ke Kanal Banjir Barat.

Padahal rata-rata warga yang menggunakan JPO adalah warga sekitar, pelajar, dan juga warga yang membawa dagangan mereka.

"Ya ngeri aja, itu kan sisi sebelahnya enggak ada pagar, mau enggak mau harus ngalah dulu kalau agak sempit jalannya," ucap Mak Inah, salah satu pedagang yang melintas.

Di lokasi yang sama bukan hanya JPO, pelintasan untuk sepeda motor juga ada.

Letak jembatan itu di sisi tengah antara dua jalur rel kereta api, biasanya dipakai untuk melintas sepeda motor dan para pedagang dengan gerobak dan tukang sol sepatu.

Lebarnya pun tidak jauh dengan jembatan besi untuk penyeberangan orang, yaitu sekitar 90 centimeter.

Saat KRL atau kereta bandara melintas, para pejalan kaki dan pengendara motor harus samping-sampingan dengan kereta dalam jarak dekat.

Tak jarang juga mereka menutup mata dan hidung saat kereta melintas. Sebab, debu rel kereta beterbangan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi 'Food Estate' Jakarta

Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi "Food Estate" Jakarta

Megapolitan
Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Megapolitan
Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Megapolitan
Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Megapolitan
Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Megapolitan
KPU DKI Buka Pendaftaran Cagub Independen Mulai 5 Mei 2024, Syaratnya KTP Warga Pendukung

KPU DKI Buka Pendaftaran Cagub Independen Mulai 5 Mei 2024, Syaratnya KTP Warga Pendukung

Megapolitan
15 Remaja di Depok Gagal Tawuran, Langsung Dibawa ke Kantor Polisi

15 Remaja di Depok Gagal Tawuran, Langsung Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Ponsel Jemaah Sering Ketinggalan, Marbut Masjid Al Jabr: Kalau Saya yang Temukan, Pasti Aman

Ponsel Jemaah Sering Ketinggalan, Marbut Masjid Al Jabr: Kalau Saya yang Temukan, Pasti Aman

Megapolitan
Polisi Tangkap Pasutri di Tangerang yang Tawarkan Prostitusi Anak secara 'Online'

Polisi Tangkap Pasutri di Tangerang yang Tawarkan Prostitusi Anak secara "Online"

Megapolitan
F-Golkar DKI Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis dan Pertahankan KJMU

F-Golkar DKI Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis dan Pertahankan KJMU

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com