Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Kota Bekasi Ingin UMK Sebesar Rp 4,9 Juta

Kompas.com - 14/11/2019, 15:34 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dewan Pengupahan Kota Bekasi melakukan pembahasan final penentuan upah minimum kota (UMK) Bekasi untuk 2020 pada Kamis (14/11/2019) ini.

Rapat itu sedianya kelar Senin lalu. Namun rapat tertunda karena perwakilan Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) absen.

Pembahasan final hari ini dikawal para buruh dari beragam serikat buruh.

Ratusan buruh berunjuk rasa di depan kantor Dinas Ketenagakerjaan Kota Bekasi, tempat rapat pembahasan final UMK 2020 digelar.

Baca juga: Ratusan Buruh Kawal Rapat Pembahasan UMK Bekasi 2020

Penanggung jawab aksi, Suparno mengatakan, para buruh mendesak agar Dewan Pengupahan setuju dengan permintaan kenaikan UMK sebesar 15 persen untuk tahun 2020.

Itu artinya, UMK Bekasi mencapai Rp 4,9 juta.

Permintaan itu, klaim Suparno, sudah mereka sampaikan kepada Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, sejak akhir Oktober lalu.

"Tanggal 29 Oktober 2019, kami sudah bertemu dengan Wali Kota Bekasi dan membuat berita acara nota kesepahaman. Ia menyampaikan, 'Berapa permintaan buruh sini saya tanda tangan'," ungkap Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Kota Bekasi itu kepada Kompas.com di lokasi aksi, Kamis petang.

"Kami akan lihat sama-sama komitmen wali kota melalui kepala dinas ini akan dipegang atau tidak," tambah Suparno.

Suparno mengatakan, serikat buruh menolak perhitungan UMK berdasarkan PP Nomor 78 Tahun 2015. Berdasarkan PP itu besaran UMK dihitung sesuai persentase inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

Jika mengacu ketentuan itu, UMK Bekasi naik sekitar 8,51 persen hingga nominal antara Rp 4,4-4,5 juta. Ia mendesak agar pemerintah mendengar permintaan serikat buruh.

Menurut Suparno, serikat buruh sudah melakukan survei mandiri ke pasar-pasar di Kota Bekasi untuk menghitung UMK 2020 dengan pertimbangan harga 78 item, mulai dari harga sembako, listrik, hingga harga sewa kontrakan.

"Bahwa dari hasil survei tersebut angka penyesuaian tahun 2020 tentang UMK, khususnya kota Bekasi adalah 15 persen," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com