Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Demo Buruh, Jalan Ahmad Yani Menuju Pekayon Bekasi Macet Parah

Kompas.com - 14/11/2019, 16:52 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Jalan Jenderal Ahmad Yani menuju Pekayon, Bekasi Selatan macet parah pada Kamis (14/11/2019) sore. Penyebabnya, ada ratusan anggota serikat buruh yang tengah berunjuk rasa di depan kantor Dinas Ketenagakerjaan Kota Bekasi.

Pantauan Kompas.com di sekitar lokasi, aksi unjuk rasa ini hanya menyisakan satu lajur jalan paling kanan jalan dari 4 lajur yang ada.

Akibatnya, kemacetan mengular panjang lantaran jalan ini dilintasi beraneka kendaraan mulai dari sepeda motor dalam jumlah besar, mobil pribadi, bus, hingga truk-truk kontainer.

Kemacetan terpantau mengular hingga flyover KH Noer Ali atau flyover Summarecon Bekasi. Polisi dibantu petugas Dinas Perhubungan masih berjibaku mengatur arus lalu lintas. Satu jalur Jalan Jenderal Ahmad Yani arah sebaliknya pun dibuka untuk contraflow.

Baca juga: Rapat UMK Bekasi 2020 Alot, Serikat Buruh Ancam Blokade Jalan Ahmad Yani Bekasi

Gabungan serikat buruh Kota Bekasi berencana menutup Jalan Raya Jenderal Ahmad Yani arah Pekayon, Bekasi Selatan menyusul alotnya rapat finalisasi upah minimum kota (UMK) Bekasi 2020, Kamis (14/11/2019).

Sebagai informasi, rapat ini digelar sejak Kamis pagi di kantor Dinas Ketenagakerjaan Kota Bekasi, diisi oleh Dewan Pengupahan dengan unsur pemerintah, serikat buruh, akademisi, dan pengusaha. Rapat ini sedianya kelar pada Senin (11/11/2019) lalu, namun tertunda karena perwakilan APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) absen.

"Jangan salahkan kami apabila jalan raya ini sebentar lagi akan tertutup oleh ribuan kami. Jangan pernah salahkan kami," seru orator dari atas mobil komando dengan lantang.

Orator kemudian meminta seluruh anggota serikat buruh merapat mendekati mobil komando yang terparkir di tepi Jalan Ahmad Yani. Ia tak segan-segan meminta seluruh buruh menutup jalan karena menilai pemerintah tak berani menetapkan UMK sesuai permintaan mereka, karena APINDO meminta agar tidak ada kenaikan UMK.

"Sebentar lagi ada bus-bus karyawan Cikarang lewat sini. Siap kita berhentikan?" seru orator.

"Siap!" sahut massa.

"Biar kekuatan kita bertambah!" seru orator lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com