Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Anak yang Diperkosa Ayah Tiri, Masih Tertekan Setelah Lepas dari Jeratan

Kompas.com - 15/11/2019, 10:02 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Nurhayati, nenek dari korban pemerkosaan ayah tiri hanya bisa melamun dengan tatapan yang kosong. Matanya terus berkaca-kaca kala mengingat kejadian yang dialami cucunya, H (16) oleh bapak tirinya S.

Dia tak habis pikir, rasa kepercayaannya menitipkan H kepada pelaku saat ibunya meningal dikhianati dengan perlakuan yang keji. H diperkosa sejak usia 12 tahun hingga hamil dua kali.

Apalagi kasusnya yang sudah dilaporkan ke Polres Tangerang Selatan, Jumat (11/10/2019) lalu belum juga ada perkembangan. Pihak kepolisian belum menangkap pelaku.

Duduk di bangku hijau rumah petakan di Kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (13/11/2019), Nurhayati bercerita satu bulan belakangan H terus merasakan ketakutan.

Setiap waktu, H hanya dapat melamun di ujung rumah kontrakan.

Nurhayati beberapa kali sempat menanyakan, apa yang sedang dipikirkan. Saat itu H mengaku terus memikirkan nasibnya jika pelaku masih berkeliaran.

"Awalnya kan sempat kelihatan senang kalau kasusnya ditangani polisi. Tapi pas dia tahu bapak tirinya belum ditangkap, (dia) ketakutan dan sering bengong aja di rumah," ujar Nurhayati.

Baca juga: Ayah Tiri yang Memerkosanya Belum Ditangkap, Korban Ketakutan dan Sering Melamun

Nurhayati yang tak ingin pipi cucu pertamanya terus dialiri air mata, mencoba mengalihkan dengan meminta untuk membantu berdagang di warung kelontong.

H menuruti neneknya dan membantu berdagang, tetapi setelah itu H kembali melamun.

"Kadang bengong di rumah neneknya. Adik saya tapi biasa dipanggil nenek. Sama adik ditanya terus kenapa? Ya lagi-lagi dia ya bilang ketakutan karena belom ditangkep, ketakutan. Makannya dikasih HP (handphone) biar dia nggak bengong, biar ada aktivitas aja," ucapnya.

Meski aktivitas H hanya memegang ponsel, Nurhayati tetap tersenyum. Setidaknya cucunya itu tidak dipenuhi tatapan dan pikiran kosong.

Tante H, Salamah juga menyambut baik aktivitas H yang sudah seperti anak 16 tahun pada umumnya.

Namun Salamah tetap sedih karena beberapa kali masih melihat H melamun. Tidak hanya soal ayah tirinya yang belum tertangkap, H juga melamun karena ingin bersekolah lagi.

H diketahui tidak melanjutkan sekolahnya setelah lulus sekolah dasar.

"Sempet bengong lagi. Emak tanya kenapa, katanya mau sekolah. Terus saya bilang lagi diusahain, sudah tuh biasa lagi," kata Salamah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com