Air mata Salamah menetes. Tangannya terus mengusap pipi saat bercerita mengingat kalau pelaku melalui keluarganya kembali merusak ketenangan H.
Sambil mengelus dada, Salamah tak habis pikir kalau persoalan yang dialami keluarga tak pernah usai.
Kedatangan keluarga pelaku yang meminta untuk mencabut laporan kepolisian seakan terus mengukir ingatan soal kejadian pemerkosaan H yang terjadi selama empat tahun.
Baca juga: Takut Dilaporkan ke Polisi, Ayah Ingin Nikahi Anak Tiri yang Diperkosanya hingga Hamil
"Jadi setelah baca berita, keluarga pelaku sempat datang setelah beberapa hari dilaporin. Kakak wanita dan suaminya serta orangtuanya pelaku, bertiga datang. Minta cabut tuntutan," kata dia.
Salamah yang geram jika mengingat perlakuan pelaku terhadap keponakannya langsung menolak dengan tegas.
Bahkan, wanita yang biasa dipanggil nenek oleh korban itu mengatakan akan melanjutkan kasus tersebut hingga pelaku tertangkap dan mendapatkan hukuman.
"Saya bilang enggak akan dicabut saya nggak ikhlas, soalnya pelaku sudah perkosa anaknya. Saya bilang kalau bisa dia dihukum mati," katanya.
Seakan tak pernah terjadi apa-apa, keluarga pelaku membujuk halus. Bahkan mereka membujuk Salamah agar pelaku dapat dinikahkan dengan H.
"Terus keluarga pelaku minta suruh nikahin. Kata saya gila kali sudah nikahin emaknya terus anaknya. Di mana pikirannya," katanya.
Baca juga: Datangi Korban, Keluarga Ayah yang Perkosa Anak Tirinya Minta Laporan Polisi Dicabut
Bujukan keluarga pelaku bukan membuat Salamah tenang. Di atas kursi roda, Salamah saat itu mengaku langsung menolak tegas dan meminta pelaku diberikan human yang berat.
"Saya saat itu bilang maunya dipenjara kalau bisa seumur hidup," ucapnya.
Derita H sepertinya benar-benar tak berhenti. Setelah kedatangan keluarga pelaku, H sempat mendapatkan ancaman oleh pria misterius saat berada di kolong flyover Ciputat, Jalan Ir Juanda, Ciputat, Tangerang Selatan.
"Sempat diancam juga sama pria yang menggunakan pakai sweater dan pakai masker penutup wajah terus ngancem katanya akan dibunuh," kata Salamah.
Berdasarkan pengakuan H pada Salamah, pria tersebut menggunakan masker penutup wajah sehingga kalimat yang diucakpak kurang terdengar jelas.
Namun ancaman tersebut membuat H merasakan ketakutan yang luar biasa saat pulang ke rumah.