Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usut Kasus Penyiksaan Hewan, Polres Jakpus Diberi Dua Ekor Anjing Herder

Kompas.com - 15/11/2019, 12:42 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Natha Satwa Nusantara menghibahkan dua ekor anjing jenis Herder atau German Shepard kepada Polres Jakarta Pusat.

Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo mengatakan, dua ekor anjing itu nantinya akan dilatih di Mako Unit Satwa K-9 Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya, Slipi, Jakarta Barat.

"Anjing ini masih harus diberikan pelatihan-pelatihan untuk membantu mengungkap kasus-kasus pidana," ujar Susatyo di Polres Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2019).

Susatyo mengatakan, setelah mengikuti pelatihan, dua ekor anjing yang berusia dua tahun itu nantinya digunakan untuk menjaga kawasan Polres Jakarta Pusat dari bahan peledak.

Selain itu, nantinya dua ekor anjing ini juga digunakan untuk mendeteksi kasus-kasus narkoba.

Baca juga: Usut Kasus Penyiraman 6 Anjing, Polres Jakpus Dapat Puluhan Karangan Bunga

"Nantinya dua ekor anjing itu juga dimanfaatkan untuk mendeteksi narkoba dan bahan peledak. Apalagi kami baru berduka terjadinya bom yang ada di Kantor Polrestabes Medan jadi ini sangat membantu," kata Susatyo.

Kepala Yayasan Natha Satwa Nusantara, Davina Veronica mengatakan, hibah anjing herder tersebut sebagai apresiasi pihak yayasan kepada polisi yang telah mengusut tuntas kasus penganiayaan hewan yang terjadi baru-baru ini.

"Anjing ini sebagai bentuk terimakasih kepada polisi mengusut kasus-kasus penganiayaan anjing. Kami berharap anjing rescue ini bisa dilatih untuk pengamanan pihak kepolisian," ucap Davina.

Dua ekor anjing yang diberikan untuk polisi ini sebelumnya diadopsi Yayasan Natha Satwa Nusantara dari shelter anjing terlantar.

Davina menjelaskan, dua ekor anjing betina yang dihibahkan itu bernama Moli dan Uci.

Baca juga: Anjing Pelacak Disiagakan untuk Deteksi Bahan Peledak di Polrestabes Medan

Mereka berdua sengaja dipilih lantaran bentuk dan postur tubuhnya yang sesuai untuk dilatih.

"Postur tubuhnya dan saya kira memang cocok untuk menjadi bagian dari polisi menjaga keamanan di masyarakat," tuturnnya.

Selain memberikan dua ekor anjing untuk membantu pengamanan, kelompok penyayang anjing itu juga membanjiri Polres Jakarta Pusat dengan karangan bunga.

Sebelumnya, enam ekor anjing di Jalan Kramat, Jakarta Pusat disiram air panas oleh kakak ipar dari pemilik anjing yang tidak mau disebutkan identitasnya, pada Minggu (3/11/2019) kemarin.

Akibat terkena siraman air panas itu, empat ekor anjing itu meninggal dunia. Sementara, dua ekor lainnya masih dalam perawatan di klinik dokter hewan.

Peristiwa itu pun viral di media sosial instagram dalam akun @nathasatwanusantara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com