Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deteksi Banjir, BBWSCC Andalkan CCTV hingga Aplikasi Android

Kompas.com - 15/11/2019, 16:56 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) mengandalkan sejumlah perangkat untuk mendeteksi potensi banjir sejak dini.

Kepala BBWSCC Bambang Hidayah mengatakan, perangkat yang digunakan untuk memantau potensi terjadinya banjir yakni radio komunikasi, sistem telemetri, website telemetri, aplikasi berbasis Android, dan kamera CCTV.

Potensi banjir dipantau dan dideteksi di sejumlah titik di 14 daerah aliran sungai (DAS) di wilayah kewenangan BBWSCC di Bogor, Depok, Bekasi, Jakarta, dan Tangerang.

Baca juga: BBWSCC: 129 Kelurahan di Jakarta Rawan Banjir

"Bogor jadi acuan kami, jika kiriman Bogor air sudah tinggi, kami langsung koordinasi dengan petugas di lapangan yang berada di titik banjir untuk infokan ke warga agar bersiap dengan potensi banjir. Beberapa posko banjir kami juga sudah siap," kata Bambang di Kantor BBWSCC, Jakarta Timur, Jumat (15/11/2019).

BBWSCC juga menugaskan 75 juru sungai di sejumlah titik wilayah rawan banjir untuk berkoordinasi dengan komunitas peduli sungai atau pun warga setempat.

"Kalau di Bogor sudah berstatus waspada, warga di Jakarta sudah siaga 1, waktu perambahan air dari hulu ke Jakarta itu sekitar 11 jam. Jadi warga sudah harus siap-siap," ujar Bambang.

Menurut data BBWSCC, ada sembilan aliran sungai yang dapat menyebabkan banjir di 129 kelurahan di wilayah DKI Jakarta.

Berikut adalah jumlah daerah rawan banjir di sembilan aliran sungai di DKI Jakarta :

1. Aliran Kali Angke: 6 kelurahan

2. Aliran Kali Pesanggrahan: 21 kelurahan

3. Aliran Kali Krukut: 12 kelurahan

4. Aliran Kali Ciliwung: 28 kelurahan

5. Aliran Kanal Banjir Barat: 10 kelurahan

6. Aliran Kali Ciliwung Lama: 9 kelurahan

7. Aliran Kali Sunter: 23 kelurahan

8. Aliran Kali Cipinang: 12 kelurahan

9. Aliran Kali Cengkareng Drain: 8 kelurahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com