Dia bahkan menjelaskan bagaimana rambut-rambut orang Indonesia berbeda dari orang-orang Afrika dan Eropa.
Indonesia, kata dia, rambutnya lebih berminyak.
"Makanya saya harus belajar banyak untuk memotong rambut Indonesia. Kalau yang lebih berminyak itu lagi orang India," kata dia sambil tertawa.
Wanita asal Afrika Selatan ini mengaku pernah stres lantaran keluarganya tak pernah menghubunginya sama sekali selama menjalani masa penahanan.
Tapi, di salon tersebutlah dia kembali menemukan semangat.
Banyak pelanggan yang terasa seperti keluarga sendiri yang mayoritas merupakan pegawai lapas tersebut.
Sambil menitikkan air mata, Dorah mengatakan bahwa suasana riang di salon Lapuan tak dapat membendung keinginannya untuk memeluk ketiga anaknya di negara asalnya.
Namun, Dorah berserah diri. Mungkin menetap di Indonesia akan menjadi pilihannya nanti.
Begitu bebas nanti, ia ingin membangun salon bertaraf internasional sambil menjual makanan kesukaannya yang baru ia temui di Indonesia, yakni rujak.
Dorah yakin, dengan kecintaannya kepada dunia salon, dia bisa hidup lebih baik setelah keluar dari Lapas Perempuan Klas IIA tersebut.
"Saya bisa buat salon sambil jualan rujak," kata dia sambil tertawa lepas.
Bekerja dengan Cinta
Dorah menambahkan, ada satu hal di salon Lapuan yang mungkin tak dimiliki salon lain.
Dorah mengatakan, mungkin salon lain punya teknik yang bagus, peralatan yang lengkap, dan pegawai yang profesional.
Tapi tak bisa mengalahkan kekuatan cinta di salon tempat ia bekerja saat ini.
"Saya, merawat rambut kamu, bukan karena saya cinta kamu, tapi karena saya mencintai rambut kamu," kata Dorah dengan bahasa Indonesia, diwarnai aksen barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.