Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Kabur, Pencuri Ponsel di Pondok Aren Tusuk Pegawai Konter

Kompas.com - 16/11/2019, 11:47 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor Pondok Aren menangkap MFR (24), tersangka pelaku pencurian ponsel di Jalan Raya Jombang, Pondok Pucung, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, pada Rabu (14/11/2019) lalu.

MRF melakukan pencurian bersama temannya yang berinisial RM

Saat melakukan aksinya, RM sempat melukai korbannya dengan menusuk korban pakai celurit.

"Pada saat hendak di tangkap korban, pelaku sempat melukai kaki sebelah kanan korban bernama Alung, menggunakan senjata tajam," kata Kapolsek Pondok Aren Kompol Afroni Sugoarto saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.

Baca juga: Polisi Tangkap Pencuri Ponsel yang Pura-pura Pinjam Korek Api Pegawai Konter

Menurut Afroni, penusukan dilakukan RM saat pencuri itu berusaha melarikan diri.

"Pelaku mencabut senjata tajam dari dipinggangnya dan menusuk tumit kaki sebelah kanan korban, mengakibatkan luka. Pelaku RM sempat memberikan dua unit handphone ke pelaku MFR yang tertangkap," ucapnya.

MFR awalnya mendatangi salah satu konter ponsel dengan berpura-pura sebagai pembeli handphone.

Dia meminta kepada Denia Ediansyah, pegawai konter, untuk diperlihatkan dua handphone merk Vivo.

Setelah melihat handphone yang seolah-olah ingin dibelinya, MFR berpura-pura meminjam korek api. Saat pegawai konter mengambilkan korek api, pelaku langsung membawa kabur dua unit handphone itu.

Pelaku langsung berlari ke arah temannya berinisial RM yang telah menuggu dengan sepeda motor.

Namun korban yang sadar dua handphone dagangannya dicuri langsung mengejar dan menangkap pelaku MFR. Sedangkan pelaku RM melarikan diri setelah melukai rekan Alung.

Dari penangkapan pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa dua unit ponsel, senjata tajam jenis celurit dan sepeda motor yang digunakan pelaku saat beraksi.

Pelaku kini dikenakan Pasal 365 KHUP tentang pencurian ancaman hukuman 9 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com