Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Masuknya Bentor di Kompleks Elite Taman Aries...

Kompas.com - 18/11/2019, 10:00 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Kembangan merupakan salah satu kawasan elite di Jakarta Barat, terbukti perumahan elite, mal-mal, dan perkantoran terdapat di kawasan itu.

Uniknya di kawasan elite tersebut terdapat angkutan umum becak motor (bentor) yang sudah beroperasi selama puluhan tahun lamanya.

Puryanto (47) mengaku sudah menjadi sopir becak motor sejak tahun 1992, saat itu dia memulai trayeknya dengan berkeliling sekitar perumahan Taman Aries.

"Tahun 1992 bikin, tahun 1993 baru jadi kayaknya bisa buat nyari nafkah dulu, pokoknya sebelum kerusuhan tertarik dan mulai narik, awalnya kan ojek motor enggak laku di sini," ucap Puryanto saat ditemui Kompas.com, Senin (18/11/2019).

Purwanto bercerita sekitar pertengahan tahun 1990, angkutan umum tidak boleh masuk sampai ke dalam kompleks Taman Aries.

Itu sebabnya, para ibu-ibu yang membawa belanjaan dari pasar setiap pagi kebingungan harus naik apa sampai ke rumah.

Baca juga: Cerita Ketua RW di Kembangan Lari Kejar Pelaku Penyiraman Air Keras ke 6 Siswi SMP

Sepeda motor biasa kurang diminati karena kapasitas penumpang hanya untuk 1 orang. Warga bingung di mana harus menaruh belanjaannya.

Peluang ini diambil Puryanto untuk membuat gerobak di samping kiri motornya beserta tempat duduk.

"Kalau angkot dulu enggak boleh masuk komplek mas, nah pakai roda dua ibu-ibu pada belanja ke pasar kan lumayan jauh tuh dari rumah. Kita mikir bagaimana supaya ibu-ibu belanja ya kaya gitu caranya dan juga bagaimana ibu-ibu belanja sambil bawa anak, muncul gerobak ini," kata Puryanto.

Gerobak yang berada di bentor Puryanto cukup untuk 2 orang, gerobak itu terdiri dari kursi berbahan dasar busa dan memiliki atap sehingga penumpang tidak khawatir terkena panas.

Bila hujan datang, Puryanto juga sudah menyediakan penghalang terpal di bagian depan. Ini berguna agar air tidak masuk menerjang penumpang.

Baca juga: Bajaj Gantikan Moda Transportasi Bentor di Cilacap

Hingga kini bentor masih eksis beroperasi di perumahan elite tersebut.

Jumlah pelanggan terus berdatangan, bukan hanya ibu-ibu dari pasar saja yang naik bentor tapi juga anak sekolah.

Dari hanya beberapa yang beroperasi, bentor kini punya pangkalan sendiri dan jumlahnya bertambah.

Tidak hanya di Jakarta, kendaraan becak motor juga terkenal di Sumatera salah satunya kota Medan.

Puryanto mengatakan usaha ini tidak menjiplak dari bentor yang ada di Medan. Sebab dirinya yakin rezeki orang masing-masing sudah ada yang mengatur.

"Kalau dibilang ya, dikira kita jiplak dari Medan padahal mah enggak. Emang dari dulu biasa buat keliling-keliling sini aja, trayek juga tidak jauh-jauh banget," ucap Puryanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com