JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohammad Taufik mendorong Bank DKI mengevaluasi sistem perbankannya secara menyeluruh.
Bank DKI harus menjaga kepercayaan nasabah agar tidak ada anggapan Bank DKI rawan dibobol.
Pasalnya, Bank DKI telah dipercaya mengelola dan menyimpan anggaran DKI hingga triliunan rupiah per tahunnya.
Hal itu disampaikan Taufik menanggapi kasus dugaan pembobolan dana Bank DKI yang dilakukan sejumlah anggota Satpol PP DKI.
“Kasus bobolnya uang di Bank DKI menunjukkan sistem perbankan di sana ada yang keliru. Pasti ada oknum orang dalam Bank DKI dalam aksi pembobolan uang di Bank DKI yang dilakukan oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta,” ujar Taufik di Balai Kota, Senin (18/11/2019).
Baca juga: Penjelasan Kasatpol PP DKI soal Pembobolan Dana Bank DKI oleh Anak Buahnya
Taufik meminta manajemen Bank DKI membersihkan jajarannya yang ada kaitannya dengan kasus ini.
"Periksa semua orang itu. Tangkap. Kalau Bank DKI merasa dirugikan, laporkan. Di internal juga ditelusuri,” ujarnya.
“Dirut Bank DKI yang baru ini hebat, dia harus tegas memproses hukum oknum itu. Kalau masih terganggu oleh pembobolan begini, visinya tidak tercapai," tambah dia.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta Arifin sebelumnya mengatakan, sebelum anggota Satpol PP Jakarta Barat diperiksa polisi, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan lebih dahulu terkait kasus pembobolan dana Bank DKI.
Baca juga: Kasatpol PP DKI Pertanyakan Sistem Salah Satu Bank yang Dibobol Anak Buahnya
Hasil penyelidikan, kata dia, para pelaku mengambil uang di mesin ATM Bersama, bukan di Bank DKI.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan