Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawan Longsor, Tebing Jalan DI Panjaitan Kerap Celakai Pengguna Jalan

Kompas.com - 18/11/2019, 20:53 WIB
Dean Pahrevi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tebing Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, yang rawan longsor saat hujan deras kerap memakan korban.

Indra Utari, anggota Lembaga Masyarakat Kelurahan RW 01, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung mengatakan, posisi tebing yang berdekatan dengan Jalan Pisangan Lama Barat, sangat membahayakan ketika longsor terjadi saat hujan deras.

Seperti yang terjadi pada 5 November 2019 lalu.

Saat itu, hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Tebing pun amblas karena derasnya air.

Alhasil, tanah bercampur air menutup lapisan Jalan Pisangan Lama Barat.

"Pas 5 November itu ada tiga pengendara motor itu jatuh kepeleset, sampai guling-guling dan luka ringan waktu itu. Bulan-bulan sebelumnya juga ada lima korban kepeleset juga, karena jalannya licin," kata Indra di lokasi, Senin (18/11/2019).

Saat ini, tebing itu hanya dipenuhi tanah yang rawan amblas.

Baca juga: Warga Pisangan Timur Resah Tebing Jalan DI Panjaitan Rawan Longsor

Turap yang berada di ujung tebing pun sudah retak dan rawan amblas. Sejumlah pohon yang tertanam di tebing juga rawan tumbang karena akar yang hampir tercabut dari tanah.

Untuk mencegah jatuhnya korban, Indra menambahkan, pihaknya sudah lima kali mengajukan pembangunan turap pada tebing dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan kecamatan.

Namun, hingga kini pembangunan turap tak kunjung terealisasi.

"Sudah lima kali kita ajukan (di Musrenbang) tapi sampai sekarang belum (terealisasi). Nanti akhir tahun yang keenam kali kita ajukan," ujar Indra.

Dia berharap turap bisa segera dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sebab, tebing yang rawan longsor itu dapat membahayakan pengguna Jalan Pisangan Lama Barat dan rumah warga di sekitarnya.

Baca juga: Tebing Jalan DI Panjaitan yang Rawan Longsor Tak Kunjung Diperbaiki

"Kita harapnya cepat dibuat turap sepanjang tebing yang kuat. Buat juga saluran air untuk mengalirkan air ke bawah jalan," ujar Indra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Sebut Warga Depok Jenuh Dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh Dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com