JAKARTA, KOMPAS.com - Alfian Bagas (24) pemuda asal Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat meninggal dunia usai dikeroyok oleh 8 pemuda.
Alfian dianiaya sekelompok orang di sebuah lahan kosong jalan ring road Cengkareng Jakarta Barat pada Jumat (15/11/2019).
Alfian meninggal dunia dengan luka parah di bagian kepala dan lehernya. Sebelum meninggal Alfian sempat dilarikan ke RSUD Cengkareng untuk mendapat pertolongan medis.
Berikut uraian penjelasan pihak kepolisian terkait tewasnya Alfian.
Motif dibalik pembunuhan AB (24) bukan hanya dendam. Polisi menduga korban menjadi sumber informasi yang menyebabkan salah satu rekan pembunuhnya tertangkap polisi.
"Ini kita duga sementara ada kayaknya salah informasi. Artinya diduga orang ini mungkin memberikan informasi atau sebagai pemberi informasi. Untuk itu masih kita dalami," ucap Kapolsek Cengkareng Kompol Khoiri saat dikonfirmasi, Senin (18/11/2019).
Masih kata Khoiri, ia menduga salah satu komplotan tersangka yang berhasil ditangkap sebelumnya oleh polisi di Tangerang merupakan hasil bantuan korban.
Korban diduga memberi informasi kepada polisi sehingga rekannya ditangkap.
Baca juga: Pembunuhan Pemuda di Cengkareng, Polisi Tangkap 6 Orang, 2 Masih Buron
Itu sebabnya, korban diburu untuk membalaskan dendam para tersangka.
"Iya, mungkin ada salah satu di antara dia (pelaku) ditangkap Polisi Tangerang kalau enggak salah. Korban dikira yang memberi informasi. Benar atau tidaknya masih kita dalami," ucap Khoiri.
Dari hasil pengembangan kasus, polisi menangkap 6 tersangka dari jumlah keseluruhan 8 orang.
Tersangka yang melakukan pembunuhan kepada Alfian Bagas ada IW, RD, WYD, SWD, PWT, RK (DPO), Hirwan alias BWK, VJ (DPO).
Dari 6 tersangka yang ditangkap tersebut, terdapat dua pelaku utama (penggerak) yakni IW dan BWK.
IW dan BWK ditangkap ketika sedang nongkrong di depan warnet di kawasan Duri Kosambi Cengkareng, Jakarta Barat.
Kemudian empat tersangka lain ditangkap ketika mereka akan bersiap-siap untuk keluar kota.