Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Pembunuhan Kejam Alfian di Cengkareng, Diduga Informan Polisi...

Kompas.com - 19/11/2019, 10:26 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Alfian Bagas (24) pemuda asal Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat meninggal dunia usai dikeroyok oleh 8 pemuda.

Alfian dianiaya sekelompok orang di sebuah lahan kosong jalan ring road Cengkareng Jakarta Barat pada Jumat (15/11/2019).

Alfian meninggal dunia dengan luka parah di bagian kepala dan lehernya. Sebelum meninggal Alfian sempat dilarikan ke RSUD Cengkareng untuk mendapat pertolongan medis.

Berikut uraian penjelasan pihak kepolisian terkait tewasnya Alfian.

Diduga jadi informan polisi

Motif dibalik pembunuhan AB (24) bukan hanya dendam. Polisi menduga korban menjadi sumber informasi yang menyebabkan salah satu rekan pembunuhnya tertangkap polisi.

"Ini kita duga sementara ada kayaknya salah informasi. Artinya diduga orang ini mungkin memberikan informasi atau sebagai pemberi informasi. Untuk itu masih kita dalami," ucap Kapolsek Cengkareng Kompol Khoiri saat dikonfirmasi, Senin (18/11/2019).

Masih kata Khoiri, ia menduga salah satu komplotan tersangka yang berhasil ditangkap sebelumnya oleh polisi di Tangerang merupakan hasil bantuan korban.

Korban diduga memberi informasi kepada polisi sehingga rekannya ditangkap.

Baca juga: Pembunuhan Pemuda di Cengkareng, Polisi Tangkap 6 Orang, 2 Masih Buron

Itu sebabnya, korban diburu untuk membalaskan dendam para tersangka.

"Iya, mungkin ada salah satu di antara dia (pelaku) ditangkap Polisi Tangerang kalau enggak salah. Korban dikira yang memberi informasi. Benar atau tidaknya masih kita dalami," ucap Khoiri.

Polisi tangkap 6 dari 8 tersangka

Dari hasil pengembangan kasus, polisi menangkap 6 tersangka dari jumlah keseluruhan 8 orang.

Tersangka yang melakukan pembunuhan kepada Alfian Bagas ada IW, RD, WYD, SWD, PWT, RK (DPO), Hirwan alias BWK, VJ (DPO).

Dari 6 tersangka yang ditangkap tersebut, terdapat dua pelaku utama (penggerak) yakni IW dan BWK.

IW dan BWK ditangkap ketika sedang nongkrong di depan warnet di kawasan Duri Kosambi Cengkareng, Jakarta Barat.

Kemudian empat tersangka lain ditangkap ketika mereka akan bersiap-siap untuk keluar kota.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com