Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Anies Pernah Janji Tidak Akan Menggusur?

Kompas.com - 19/11/2019, 11:15 WIB
Nursita Sari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggusur bangunan dan tempat usaha warga di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/11/2019).

Penggusuran dibantu oleh 1.500 personel gabungan polisi, Satpol PP, serta petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU).

Penggusuran sempat ricuh karena warga berkeras mempertahankan bangunan yang telah mereka tinggali selama puluhan tahun.

Sejumlah warga yang digusur menyatakan mendukung Anies Baswedan pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Warga menaruh harapan kepada Anies agar tidak digusur. Mereka juga menggalang dukungan agar Anies dapat terpilih menjadi gubernur.

Kini, mereka meminta Anies menepati janji kampanye sebelum menjadi gubernur DKI Jakarta.

"Kami semua pendukung Anies, tapi kenapa digusur? Katanya dulu tidak ada penggusuran saat kampanye," kata salah seorang warga, Subaidah, Sabtu (16/11/2019), seperti dikutip Antara.

Baca juga: Korban Penggusuran Sunter: Kami Semua Pendukung Anies, tapi Kenapa Digusur?

Benarkah Anies pernah berjanji tidak akan menggusur?

Saat masih berstatus bakal calon gubernur DKI, Anies pernah mengungkapkan pendekatan baru untuk menata kampung-kampung di Jakarta.

Dia berujar, pendekatan itu tidak sekadar memindahkan warga ke tempat lain, tetapi juga membuat kehidupan warga lebih baik, yakni tempat yang memudahkan warga mengakses pekerjaan, pendidikan, kesehatan, dan lainnya.

Saat itu, Anies menyatakan belum tentu dia tidak akan melakukan penggusuran.

"Saya tidak mengatakan bahwa nol, enggak akan ada penggusuran, enggak. Memang ada yang harus pindah karena kepentingan umum yang harus dinomorsatukan," kata Anies di Kampung Magesen, Manggarai, Jakarta Selatan, pada 9 Oktober 2016.

Namun, untuk beberapa kasus, Anies menyatakan bisa dicari solusi terbaik lainnya, selain menggusur.

Oleh karena itu, kata dia, setiap persoalan akan memiliki pendekatan dan solusi yang berbeda.

Baca juga: DKI Tawarkan Penataan Tanpa Menggusur ke Warga Kampung Bandan

Urban renewal

Anies pernah menyinggung soal penggusuran pada saat debat calon gubernur.

Saat itu, Anies mengatakan, persoalan penggusuran bukan sekadar soal permukiman, melainkan juga soal manusia.

"Di situ ada aspek sosial, aspek kesehatan, pendidikan, dan lain-lain. Karena itu, yang kami lakukan adalah cara modern, yang kuno itu sekadar dipindah. Itu cara kuno," kata Anies saat debat, seperti diberitakan oleh Kompas TV.

Menurut Anies, cara modern yang akan ia lakukan adalah urban renewal atau peremajaan kota, baik itu ditata maupun diperbaiki.

"Sel kita saja melakukan renewal. Sel kita ini setiap hari melakukan renewal, tapi kalau kota sering kali tidak. Begitu tertinggal, terbelakang yang kita lakukan apa? Bersihkan," tutur dia.

Saat kampanye di Kalijodo, Jakarta Utara, pada 15 April 2017, Anies mengkritik penggusuran di kawasan bekas lokalisasi itu.

Menurut dia, pemerintah saat itu menggusur Kalijodo dengan sekadar memindahkan warganya.

Padahal, hal yang seharusnya dilakukan di Kalijodo adalah penataan kampung.

Dengan demikian, kata Anies, kehidupan warga tidak sampai terganggu karena dipindahkan.

"Kampung diremajakan, ditata ulang, warganya tetap tinggal di sana, tetapi kampungnya menjadi kampung yang bersih, sehat, baik, dan masing-masing memiliki tempat tinggal," ujar Anies.

Penataan kampung

Anies mengkritik penggusuran yang dilakukan pemerintah sebelumnya yang menurut dia sekadar memindahkan warga.

Karena itu, dia pun mengembalikan warga yang digusur ke kawasan tempat tinggalnya semula.

Contohnya Kampung Akuarium, Jakarta Utara, yang digusur pada 11 April 2016.

Pemprov DKI era Anies mulai membangun tiga blok selter untuk warga Kampung Akuarium pada Januari 2018. Pada April 2018, selter itu rampung dibangun.

Baca juga: Kampung Akuarium Akan Dibangun Terintegrasi dengan Kawasan Cagar Budaya

Anies juga mengembalikan status kependudukan warga Kampung Akuarium yang sebelumnya digusur.

Dia juga akan membangun kembali Kampung Akuarium pada 2020. Pembangunan kampung itu melibatkan warga setempat.

Kampung Akuarium akan dibangun dengan konsep rumah berlapis. Rumah berlapis dibangun secara vertikal seperti halnya rumah susun.

Namun, rumah berlapis maksimal hanya memiliki empat lantai.

Anies juga berencana membangun kawasan wisata budaya dan sejarah di Kampung Akuarium.

Sebab, ada benteng peninggalan zaman Belanda yang tenggelam di dekat permukiman warga yang digusur.

Anies berujar, Kampung Akuarium nantinya akan menjadi satu kawasan wisata yang sama dengan Kota Tua.

"Nanti tempat ini benar-benar menjadi semacam kawasan wisata budaya sejarah, dari mulai Masjid Luar Batang, Pelabuhan Sunda Kelapa, kemudian Kampung Akuarium, terus ke bawah sampai ke Kota Tua," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (9/10/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com