BEKASI, KOMPAS.com - SMK Yadika 6 Pondok Gede, Jaticempaka, Bekasi disebut sudah pernah diperingatkan oleh pemadam kebakaran agar melengkapi alat proteksi kebakaran.
Namun, hal itu tak dilakukan hingga gedung sekolah terbakar pada Senin (18/11/2019).
"Untuk pastinya berapa kali diperingatkan nanti saya cek, tapi yang jelas sudah lebih dari sekali," ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, Aceng Sholahuddin kepada Kompas.com, Senin malam.
Aceng meminta agar pihak sekolah tak menjadikan harga paket alat proteksi kebakaran yang relatif mahal sebagai alasan.
Pasalnya, gedung sekolah terdiri dari 4 lantai dan saban hari digunakan ratusan orang.
Baca juga: SMK Yadika 6 Pondok Gede Terbakar Diduga akibat Korsleting Laboratorium Komputer
Minimal, kata Aceng, gedung sekolah dilengkapi dengan alat pemadam api ringan (APAR) di setiap lantai dengan bobot 20 kilogram lebih. Lebih baik jika APAR tersedia di setiap ruangan.
Selain itu, pengelola gedung juga diminta menyiapkan hidran untuk antisipasi dini kebakaran dan memudahkan pemadam menghubungkan selang.
Lebih baik lagi bila sekolah menyediakan alarm deteksi dini api.
"Bangunan ini kurang layak fungsi. Tangga hanya di pojok. Artinya, saat evakuasi terjadi kesulitan untuk melakukan pertolongan kepada korban yang ada di lantai 2, 3, dan 4," jelas Aceng.
"Saya pastikan gedung Yadika ini tidak dilengkapi dengan alat proteksi kebakaran," imbuhnya.
Baca juga: Sejumlah Siswa Melompat dari Ketinggian Saat Kebakaran Landa SMK Yadika 6 Pondok Gede
Aceng menyebut, mau tidak mau alat proteksi kebakaran ini disiapkan pihak yayasan. Apalagi, kebakaran Senin lalu, menimbulkan korban dan menghanguskan berbagai inventaris penting sekolah.
"Nanti teman-teman dari dinas tata ruang akan melakukan penyisiran gedung, sampai dinyatakan layak fungsi dan ada sertifikatnya," kata Aceng.
Kebakaran yang melanda SMK Yadika 6 diperkirakan dipicu korsleting listrik di laboratorium komputer di lantai dasar.
Api dengan cepat menjalar dan butuh waktu sekitar 6 jam bagi 100-an pemadam kebakaran menjinakkan api seluruhnya.
Hanya tersisa lantai 4 yang selamat dari kobaran api yang mengganas sejak sore hingga malam.
Selain itu, 14 korban dilarikan ke rumah sakit akibat sesak napas, luka bakar, dan beberapa melompat dari lantai 4 karena terjebak kebakaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.