JAKARTA, KOMPAS.com - Penindakan terhadap kendaraan bermotor yang masuk ke jalur sepeda akan diterapkan mulai Rabu (20/11/2019). Sanksi akan dikenakan baik bagi sepeda motor maupun mobil yang menyerobot jalur sepeda.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebutkan, ada dua jenis sanksi bagi pengendara bermotor yang masuk ke jalur sepeda.
Baca juga: Awas Kena Tilang, Ini Informasi Lengkap Seputar Jalur Sepeda di Jakarta
Sanksi pertama adalah denda Rp 500.000 atau pidana kurungan maksimal dua bulan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 284.
Pasal itu berbunyi "Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor dengan tidak mengutamakan keselamatan pejalan kaki atau pesepeda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah)".
"Di sana diancam pidana kurung maksimal dua bulan atau denda paling besar Rp 500.000 rupiah," kata Syafrin di Blok G, Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2019).
Penindakan kedua yaitu penderekan yang kemudian diikuti sanksi denda. Hal itu dilakukan petugas apabila kendaraan bermotor baik motor maupun mobil parkir di jalur sepeda.
"Ini akan kami lakukan penderekan atau sepeda motor kami pindahkan, kemudian diancam membayar retribusi sesuai dengan perda DKI, itu membayar retribusi untuk sepeda motor per hari Rp 250.000 berlaku akumulatif, kemudian roda empat per hari Rp 500.000 berlaku akumulatif," ujar dia.
Ia menyebutkan bahwa petugas Dinas Perhubungan ataupun kepolisian akan mulai mengawasi rute-rute jalur sepeda.
Ada 17 ruas jalan di Jakarta yang telah disediakan dengan jalur sepeda dengan total 63 km.
Jalur sepeda Fase 1 dibuat dengan panjang 25 km. Rutenya sebagai berikut:
1. Jalan Medan Merdeka Selatan
2. Jalan MH Thamrin
3. Jalan Imam Bonjol
4. Jalan Pangeran Diponegoro
5. Jalan Proklamasi