Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seribu Alasan Pengendara Motor yang Naik JPO Dekat Sudinhub Jakut...

Kompas.com - 20/11/2019, 19:27 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan penyebrangan orang (JPO) yang ada di dekat kantor Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub), Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara banyak dilintasi pengendara sepeda motor.

Salah satunya adalah Komarudin (51). Pria tua ini mengaku sudah biasa melintas di JPO tersebut.

"Putarannya jauh jadi lewat sini," kata Komarudin kepada Kompas.com, Rabu (20/11/2019).

Selain itu, Jalanan Yos Sudarso yang macet membuat Komarudin lebih memilih naik JPO tersebut ketimbang memutar jalan.

Hal yang sama juga disampaikan Qila (30).

Ia biasa naik JPO setelah menjemput dua anaknya pulang sekolah, dan pulang ke kawasan Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara.

"Di sini lebih cepat aja sih, walaupun muternya enggak jauh-jauh amat," tutur Qila.

Selain warga biasa, ojek online juga sering berlalu lalang di atas JPO tersebut.

Norman salah satunya. Ia mengaku sering lewat JPO agar lebih cepat menjemput penumpang.

Tapi menurutnya apa yang ia lakukan itu biasa saja karena memang banyak pengendara lain yang melewati JPO tersebut.

"Enggak mengganggu kok, biasa aja," kata dia.

Baca juga: JPO di Dekat Kantor Sudinhub Jakarta Utara Banyak Dilintasi Motor

Berdasarkan Pantauan Kompas.com, jalur putar arah di Jalan tersebut berada tepat di depan Polres Metro Jakarta Utara, sekitar 500 meter dari lokasi JPO.

Kondisi lalu lintas di sana memang cukup padat terlebih di jam pulang kerja. Namun tentu saja itu tidak bisa dijadikan alasan bagi pengendara sepeda motor naik ke atas JPO.

Pasalnya pejalan kaki justru terpaksa minggir setiap kali sepeda motor naik JPO tersebut. Bahkan jika tidak diberi jalan, pengendara motor tidak segan-segan membunyikan klakson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com