BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengklaim jajarannya mengetahui soal pendapatan asli daerah (PAD) 2019 yang masih minus Rp 1 triliun.
Ia pun menyatakan siap menggenjot potensi PAD di penghujung tahun ini.
"Iya. Itu urusan eksekutif," kata pria yang akrab disapa Pepen itu singkat kepada wartawan di Mapolres Metro Bekasi Kota, Rabu (20/11/2019).
Pepen mengaku telah memberikan arahan kepada Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi untuk melakukan optimalisasi.
Bapenda disebut telah membahas strategi pamungkas untuk memaksimalkan potensi PAD di sisa 40 hari ke depan.
"Mereka sudah rapat. Saya belum dapat laporan. Arahan dari saya optimalisasi saja. Karena, kalau anggarannya terganggu, belanjanya juga terganggu," jelas Pepen.
"Maka optimalisasi harus didorong terus. Masih ada 40 hari lagi," lanjut dia.
Politikus Golkar itu berujar, sektor paling memungkinkan untuk dimaksimalkan di sisa 40 hari ke depan ialah sektor reklame dan pajak bumi dan bangunan (PBB) serta pajak restoran.
Pajak parkir disebut tidak begitu signifikan mendongkrak pemasukan di sisa tahun anggaran.
"PBB saya tadi suruh Bapenda evaluasi lagi," kata Pepen.
Baca juga: Tahun 2019 Sisa 40 Hari, PAD Kota Bekasi Masih Minus Rp 1 Triliun
Sebelumnya diberitakan, Ketua Komisi III DPRD Kota Bekasi, Abdul Muin Hafidz menyampaikan bahwa target PAD 2019 Kota Bekasi mencapai Rp 3,3 triliun.
Namun, hingga saat ini baru tercapai 71 persen atau setara Rp 2,26 triliun.
Muin belum dapat memastikan dari mana kebocoran PAD ini, entah pemasukan yang lesu atau pengeluaran yang terlalu jor-joran.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.