JAKARTA, KOMPAS.com - Sekertaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan defisit dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020 adalah dinamika yang biasa terjadi.
Adapun, dalam pembahasan ini, rancangan anggaran 2020 DKI Jakarta defisit sebesar Rp 10 triliun.
"Saya rasa itu dinamika pembahasan, itu biasa. Naik turun, prioritas tidak prioritas, itu hal biasa," ujar Saefullah di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Kamis (21/11/2019).
Menurut dia, salah satu faktor terjadi defisit pada saat pembahasan anggaran karena banyaknya program yang dianggarkan.
Banyaknya program kegiatan yang dianggarkan itu ternyata tak sesuai kemampuan keuangan daerah.
Baca juga: Sekda DKI: Kami Gamang, Galau Kuadrat, KUA-PPAS 2020 Belum Disepakati Sampai Sekarang
"Angka hasil pembahasan dari komisi tadi sudah disampaikan kemudian hitungan kami di eksekutif akan kemampuan keuangan, pada akhirnya jatuhnya kemampuan keuangan program boleh banyak angan-angan, banyak rencana tapi pada akhirnya adalah kata kuncinya kemampuan," ucap Saefullah.
Adapun Pemprov DKI mengajukan rencana anggaran APBD pada Juli 2019 senilai Rp 95,9 triliun.
Lalu, pada Oktober, Pemprov menyampaikan ada penurunan rencana anggaran menjadi Rp 89,4 triliun.
Setelah dihitung lagi, rancangan anggaran APBD itu hasil pembahasan komisi masih mencapai Rp 97 triliun.
Baca juga: Hasil Pembahasan di DPRD, Rancangan Anggaran DKI 2020 Defisit Rp 10 Triliun
Padahal pendapatan DKI Jakarta berada di nilai Rp 87 triliun. Sehingga masih defisit sebanyak Rp 10 triliun.
Oleh karena itu, Saefullah berjanji, pihaknya akan menghapus dan mengurangi rencana kegiatan yang tidak menjadi prioritas.
"Di badan anggaran ini bagaimana mengurangi yang Rp 10 triliun itu, mana yang harus dihapus, mana yang dikurangi, mana yang merupakan prioritas mana sional, mana yang merupakan prioritas daerah, mana yang merupakan program wajib," tuturnya.
Sebelumnya, rancangan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2020 defisit Rp 10 triliun setelah dibahas di lima komisi DPRD DKI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.