Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Akan Hadirkan 13 Titik Lapak Jualan di Sepanjang Trotoar Sudirman-Thamrin

Kompas.com - 21/11/2019, 19:15 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menghadirkan 13 titik lapak jualan di sepanjang trotoar Jalan Sudirman-Thamrin.

“Sampai hari ini jumlah yang baru kita tetapkan baru 13 titik, dalam pengertian satu titik bisa satu booth bisa dua booth,” ujar Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Adi Ariantara di Balai Kota, Kamis (21/11/2019).

Ia mengatakan, 13 titik itu rencananya akan diisi produk dagang jenis minuman dan makanan yang siap saji dalam vending machine.

Selain titik lapak jualan makanan dan minuman siap saji, Pemprov DKI juga akan mengkaji para PKL yang dagang di kawasan trotoar.

Baca juga: Kajian Penataan PKL di Trotoar Sudirman-Thamrin Ditargetkan Rampung Desember 2019

“Kami kaji titik-titik tersebut diisi dengan booth yang paling sederhana tanpa ada kegiatan masak atau sedang kaji dengan vending machine,” ungkap Adi.

Adi melanjutkan, nantinya 13 titik lapak jualan yang dihadirkan akan menambah nilai estetika trotoar yang modern, tidak memakai tenda seperti PKL pada umumnya.

Menurut dia, selama ini trotoar Jalan Sudirman-Thamrin terlihat sepi tanpa kehadiran pedagang. Keberadaan lapak jualan seperti itu bahkan diklaim Adi dibutuhkan para pejalan kaki yang melintas.

“Kami kaji titik-titik itu, kami lihat aktivitas masyarakat, outlet-nya dari MRT, sepanjang jalan apakah fasilitasi kebutuhan masyarakat. Minimal, masyarakat yang melintas bisa mendapat minum,” kata Adi.

Baca juga: PKL Padati Jalur Pedestrian Kota Tua

Adi menjelaskan, ada beberapa pertimbangan yang menjadi dasar pembangunan trotoar untuk para PKL tersebut.

Di antaranya ada Perda Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah, Perda Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi, dan Peraturan Menteri PUPR terkait batas lebar trotoar.

Menurut Adi, desain dari trotoar juga penting. Ia tak ingin masyarakat merasa terganggu dan menggugat desain tersebut. Trotoar mana yang bisa di tempati PKL dan tempat mana yang nantinya hanya diletakkan vending machine.

“Berdasarkan kondisi lapangan, ada garis kuning itu ada yang tepat satu meter didepan gedung, ada yang menghadap dari jalan ke sisi gedung itu sudah berwarna? Nah penempatan itu terus kita kaji.

“Kedua tentu kita harus memperhatikan perda 1 tahun 2014 tentang RBTR. yang kedua adalah peraturan PUPR nomor 3 tahun 2013,” tuturnya.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menargetkan kajian penataan pedagang kaki lima (PKL) di trotoar Sudirman-Thamrin rampung pada akhir Desember 2019 ini.

“Kajian ini kami harapkan Desember ini bisa selesai. Kami kaji bukan bentuk fisik tapi titik-titik tersebut seperti apa, kita harus bisa kerja samakan,” ujar Adi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com