JAKARTA, KOMPAS.com - Di samping Polsek Kebon Jeruk, FY meracik soda api yang dicampur dengan air putih sambil minum kopi.
Hal tersebut terungkap dalam rekonstruksi kejadian penyiraman air keras oleh FY terhadap sejumlah perempuan di Jakarta Barat.
Petugas polisi meminta FY memeragakan adegan mulai dari memesan kopi, meracik soda api, lalu memasukkannya ke wadah.
"Kamu sempat ngopi?" tanya polisi saat rekontruksi di dekat Polsek Kebon Jeruk, Kamis (21/11/2019).
Dari kejauhan, FY mengangguk.
Lantas, kopi yang disediakan untuk FY pun diminumnya persis di samping tembok Polsek Kebon Jeruk sembari meracik cairan kimia.
Dalam adegan rekontruksi sebelumnya, FY membeli di soda api di salah satu toko bangunan yang berada di jalan Meruya Ilir.
Usai membeli, FY mengendarai motor menuju tempatnya bekerja yang kira-kira berjarak 600 meter.
Di tempat kerja, FY pun meracik soda api. Setelah itu Ia pergi untuk meracik kembali soda api sembari mengopi.
Baca juga: Jalani Adegan Rekonstruksi, Begini Cara Tersangka Siram Korban dengan Air Keras
Kemudian, FY mengendarai motor sambil mencari target korban.
FY memilih korban perempuan secara acak.
Lalu, dia membuka tutup botol yang berisi air keras dan menyiramkan ke arah korban.
Saat menyiramkan air keras itu, tersangka tidak menoleh ke arah korban.
Tersangka FY telah menebar teror dengan menyiramkan air keras yang terbuat dari soda api dan air di tiga wilayah di Jakarta Barat.
Pertama, dua siswi SMPN 229 Jakarta Barat A dan PN diserang FY ketika kedua korban pulang sekolah pada 5 November 2019.
Kedua, aksi serupa juga menimpa seorang penjual sayur keliling bernama Sakinah (60). Perempuan paruh baya itu disiram air keras oleh FY di kawasan Kembangan, Jakarta Barat pada 8 November 2019.
Ketiga, penyerangan yang menimpa enam siswi SMPN 207 Jakarta Barat. Mereka disiram air keras di Jalan Mawar, Srenseng, Kembangan, Jakarta Barat pada 15 November 2019.
Saat kejadian, enam orang yang menjadi korban baru saja pulang dari sekolah.
Polisi kemudian menemukan fakta terbaru bahwa tersangka pernah menyiramkan air keras di kawasan dekat Polsek Kebon Jeruk pada 3 November 2019.
Namun, peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa karena jumlah soda api yang dicampurkan ke dalam air terbilang sedikit.
Dugaan sementara, tersangka FY menebar teror penyiraman air keras untuk mendapatkan perhatian.
Kepada polisi, dia mengaku kurang mendapat perhatian dari kakak perempuannya selama dirawat di rumah sakit pada tahun 2015.
Dia dirawat lantaran jatuh saat bekerja sebagai penyedia jasa reparasi AC. Namun, pernyataan tersangka tersebut dibantah oleh kakaknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.