Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rentetan Kejadian Penyiraman Cairan Kimia, Diracik Sambil Ngopi di Samping Kantor Polisi

Kompas.com - 22/11/2019, 10:08 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Lantas, kopi yang disediakan untuk FY pun diminumnya persis di samping tembok Polsek Kebon Jeruk sembari meracik cairan kimia.

Sebelum ke samping Polsek Kebon Jeruk, FY sempat mampir ke tempat servis pendingin udara yang berada tidak jauh dari toko bangunan yang berada di Jalan Meruya Ilir.

Perankan langsung tiap adegan

Ada 52 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi tersangka FY di tiga wilayah Jakarta Barat.

Dalam rekonstruksi, FY memerankannya langsung tanpa ada pemeran pengganti.

"52 adegan mewakili sembilan kegiatan. Di antaranya tiga adegan penyiraman, mewakili tiga TKP. Kemudian tiga kegiatan percikan air dengan soda api. Kegiatan pemberian dari soda api itu sendiri," ucap Kanit 2 Jatanras Ditreskrikum Polda Metro Jaya Kompol Hendro Sukmono di Polsek Kebon Jeruk.

Namun, adegan penyiraman air keras kepada para korban tidak dilakukan di TKP, tetapi di Polda Metro Jaya.

Dalam rekonstruksi, Hendro menunjukkan juga lokasi FY meracik soda api.

Baca juga: Tersangka Penyiraman Air Keras Racik Larutan Soda Api Sambil Ngopi di Samping Polsek

"Ada temuan baru. Awalnya, yang bersangkutan mengakui terkait masalah peracikan karena awalnya dia hanya melakukan dua lokasi peracikan, yaitu di gerai AC dan di Taman Aries, namun ternyata dari hasil interogasi dan tambahan, dia menyampaikan kalau di TKP terakhir dia meraciknya di warung kopi yang tadi baru saja kita laksanakan," ucap Hendro.

Tersangka FY telah menebar teror dengan menyiramkan air keras yang terbuat dari soda api dan air di tiga wilayah di Jakarta Barat.

Rentetan kasus

Pertama, terhadap dua siswi SMPN 229 Jakarta Barat A dan PN yang diserang ketika keduanya pulang sekolah pada 5 November 2019.

Kedua, aksi serupa juga menimpa seorang penjual sayur keliling bernama Sakinah (60). Perempuan paruh baya itu disiram air keras oleh FY di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, pada 8 November 2019.

Ketiga, penyerangan yang menimpa enam siswi SMPN 207 Jakarta Barat. Mereka disiram di Jalan Mawar, Srenseng, Kembangan, Jakarta Barat, pada 15 November 2019.

Baca juga: Temuan Baru Polisi Terkait Teror Penyiraman Air Keras di Jakarta Barat

Saat kejadian, enam orang yang menjadi korban baru saja pulang dari sekolah.

Polisi kemudian menemukan fakta terbaru bahwa tersangka pernah menyiramkan air keras di kawasan dekat Polsek Kebon Jeruk pada 3 November 2019.

Namun, peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa karena jumlah soda api yang dicampurkan ke dalam air terbilang sedikit.

Dugaan sementara, tersangka FY menebar teror penyiraman air keras untuk mendapatkan perhatian. Kepada polisi, dia mengaku kurang mendapat perhatian dari kakak perempuannya selama dirawat di rumah sakit pada tahun 2015.

Dia dirawat lantaran jatuh saat bekerja sebagai penyedia jasa reparasi AC. Namun, pernyataan tersangka tersebut dibantah oleh kakaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com