Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limpasan "Air Terjun" Tol Becakayu yang Bahayakan Pengendara hingga Penyelesaiannya...

Kompas.com - 23/11/2019, 09:53 WIB
Cynthia Lova,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Limpasan air turun dari Jalan Tol Bekasi, Cawang, Kampung Melayu (Becakayu) saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi, Kamis (21/11/2019) sore lalu.

Hal itu pun dikeluhkan pengendara mobil dan motor yang melintas di di Jalan Raya Kalimalang, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Bahkan, video dan foto limpasan air terjun Tol Becakayu itu tersebar di media sosial.

Tidak hanya membuat pengendara khawatir bahaya terkena limpasan air, nyatanya limpasan itu juga menyebabkan adanya genangan air di kawasan itu.

Baca juga: Bahayakan Kendaraan, Warga Harap Tak Ada Lagi Air Terjun di Tol Becakayu

Sejumlah pengendara berupaya menghindar dari terjangan air yang turun dari Jalan Tol Becakayu di sekitar Simpang Jalan H Naman hingga Jalan KH Noer Alie Kalimalang, Kota Bekasi.

"Kalau tidak hati-hati, bisa bahaya sebab air yang turun cukup deras," kata salah satu warga Kota Bekasi yang melintas, Dimas (27).

Penyebab limpasan air

Peristiwa itu ditanggapi oleh Ayuda Prihantoro, Direktur Teknik dan Operasi PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) selaku pengelola proyek Tol Becakayu.

Ayu mengatakan, penyebab terjadinya limpasan air itu karena pengerjaan pipa drainase dan parapet di titik ruas tol itu belum selesai.

Jalan Raya Kalimalang tergenang akibat terkena limpasan dari Tol Becakayu. Genangan terjadi karena saluran air pada badan jalan tidak sanggup menampung debit air.

Baca juga: Tangani Limpasan Air Terjun di Jalan Kalimalang, Ini yang Dilakukan Kontraktor Tol Becakayu

"Di lokasi badan jalan yang terkena dampak curahan air tersebut mengalami banjir sepanjang kurang lebih 50 meter karena saluran air di badan jalan tersebut tidak sanggup menampung debit air akibat curahan hujan. Sesuai pantauan di lapangan kebetulan di lokasi tersebut sedang ada galian untuk kabel Telkom sehingga menambah disfungsi saluran," ujar Ayuda.

Pipa di saluran bawah

Oleh karena adanya air dari pengerjaan tol itu, Kepala Divisi III PT Waskita Karya Dono Parwoto mengatakan, pihaknya memasang pipa drainase dan perapat ke saluran bawah.

Sementara itu, Ayuda mengatakan pihaknya juga mengerahkan pompa di titik limpasan air.

Pompa akan langsung menyedot air yang menggenang di Jalan Raya Kalimalang.

"Penanganan yang sudah dilakukan adalah dengan pembersihan dan mengerahkan pompa di lokasi kejadian. Selain itu kami selaku pemilik konsesi akan melakukan pelebaran drainage existing dan akan segera dieksekusi berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk mencegah terulangnya genangan," ujar Ayuda.

Setelah upaya-upaya yang dilakukan kontraktor, Ayu memastikan tidak ada lagi limpasan air yang keluar dari proyek tol saat curah hujan tinggi.

"Insya Allah (sudah aman) sedang kami lakukan langkah-langkah perbaikan baik di saluran air arteri dan di elevated toll yang proses konstruksi," kata Ayuda.

Harapan warga

Setelah peristiwa itu, warga berharap tak akan ada lagi peristiwa yang serupa. Salah satunya, Bayu, pengendara motor yang melintas di Kalimalang.

"Harapannya ya jangan sampai kayak begitu lagi. Itu kemarin saya lewat deras banget lho, bahaya itu kalau motor jalan 30 kilometer per jam bisa terempas atau jatuh itu," kata Bayu.

Sama halnya, Ari pun mengungkapkan hal yang sama. Ia berharap tak ada lagi limpasan air yang keluar dari proyek Tol Becakayu ini yang merugikan pengendara yang melintas. Sebab, banyak motor dan mobil akibat terkena limpasan air itu mogok.

Warga berharap penanganan itu cepat selesai dan dilakukan di seluruh ruas tol yang sedang dibangun itu agar limpasan air juga tidak terjadi kembali di titik ruas Tol Becakayu lainnya.

"Kalau yang di sini sudah diperbaiki, jangan sampai nanti di lokasi yang lain. Ini kan semua lagi dibangun masih dibangun," ujar Ari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com