BEKASI, KOMPAS.com — Gedung empat lantai MK Yadika 6 di Jaticempaka, Pondok Gede, Bekasi, terbakar pada Senin (18/11/2019).
Setelah dianalisis oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, gedung ini rupanya tak dilengkapi sistem proteksi kebakaran yang memadai, mulai dari alat pemadam hingga jalur evakuasi.
"Gedung Yadika ini mungkin kan berdiri sebelum tahun 2014. Jadi pada saat itu memang belum diwajibkan bahwa gedung itu harus dilengkapi dengan rekomendasi teknis pemadam kebakaran," ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi Aceng Sholahuddin ketika dihubungi pada Sabtu (23/11/2019).
Aceng berujar, sejak 2014 Pemerintah Kota Bekasi telah merilis regulasi bahwa dalam penerbitan izin mendirikan bangunan (IMB), rekomendasi teknis dari pemadam kebakaran merupakan salah satu syarat utama. Tanpa rekomendasi teknis itu, IMB tak boleh terbit.
Baca juga: Detik-detik Api Kepung SMK Yadika 6: Siswa Terjebak, Dievakuasi Pakai Gorden hingga Ring Basket
Namun, berdasarkan laman Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, SMK Yadika 6 beroperasi sejak 28 September 1998. Praktis, saat itu belum ada kewajiban pengelola gedung buat melengkapi sekolah itu dengan sistem proteksi kebakaran.
Aceng membenarkan hal itu. Akan tetapi, menurut dia, itu bukan alasan. Pasalnya, pemadam kebakaran sudah menginspeksi SMK Yadika 6 beberapa kali dan merekomendasikan pihak sekolah untuk mengadakan sistem proteksi kebakaran.
"Itu yang kami sayangkan, padahal pihak kami sudah berkali-kali mengingatkan, tapi sepertinya tidak pernah diindahkan. Kami sudah berkunjung berkali-kali mengabarkan pentingnya alat proteksi, tapi tidak pernah digubris," ujar Aceng.
Baca juga: Daftar Korban Kebakaran SMK Yadika 6 Pondok Gede yang Dirawat di Rumah Sakit
Ketiadaan sistem proteksi kebakaran itu juga ditemui di dua gedung lain dalam kompleks yang sama dengan SMK Yadika 6, kata dia.
"Jadi saya dorong ke Dinas Tata Ruang untuk kelayakan fungsi gedungnya ini dievaluasi," kata Aceng.
Kebakaran yang melanda SMK Yadika 6 diperkirakan dipicu korsleting listrik di laboratorium komputer di lantai dasar. Api dengan cepat menjalar dan butuh waktu sekitar 6 jam bagi 100-an pemadam kebakaran menjinakkan api seluruhnya.
Hanya tersisa lantai 4 yang selamat dari kobaran api yang mengganas sejak sore hingga malam tersebut. Selain itu, 17 korban dilarikan ke rumah sakit akibat sesak napas, luka bakar, dan beberapa melompat dari lantai 4 karena terjebak kebakaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.