Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Pejabat DKI Marahi Seniman Senior Viral di Media Sosial, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 23/11/2019, 19:57 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video rekaman yang memperlihatkan Deputi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Disparbud DKI Jakarta Dadang Solihin tengah marahi seniman di Taman Ismail Marzuki (TIM) ramai dibicarakan di media sosial.

Video itu diunggah pada Sabtu (23/11/2019) pukul 16.00 WIB dalam akun Facebook Humor Politik.

Dalam video itu, Dadang terlihat berdiri dari tempat duduknya sambil mengungkapkan, "Mau tidak diskusi... mau tidak diskusi?" ujarnya tegas.

Situasi memanas usai Dadang berkata demikian. Beberapa orang menunjukkan rasa tidak sukanya.

"Wah biasa aja dong jangan galak-galak," seru beberapa orang dalam video rekaman tersebut.

Baca juga: Revitalisasi TIM Butuh Rp 1,8 T, Apa Saja yang Dibangun?

"Tidak bisa pejabat marah seperti itu," ujar yang lain.

Lalu, dengan nada pelan Dadang mengungkapkan bahwa ia tidak bermaksud marah.

"Tidak marah, saya tidak marah," ucapnya.

Setelah itu, diskusi tampak dibubarkan, Dadang yang kala itu menghampiri seniman-seniman yang hadir pun tak digubris.

"Bubar...bubar...bubar," ujar seseorang dalam video yang viral tersebut.

Dalam unggahan itu, akun Humor Politik menuliskan keterangan "Begini cara staff Anies sosialisasi tentang renovasi Taman Ismail Marzuki (TIM), di hadapan para senior. Pakai cara arogan, bentak-bentak, ngancem, dll."


Unggahan itu disukai 1.493 orang dan dikomentari 1.003 orang.

Kompas.com lantas mengonfirmasi hal ini kepada Dadang Solihin. Ia pun membenarkan hal itu.

"Iya, itu saya dengan teman-teman seniman Taman Ismail Marzuki," ujar Dadang, saat dikonfirmasi, Sabtu.

Dadang menceritakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Rabu (20/11/2019) lalu, saat ia diundang menjadi pembicara menggantikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam diskusi publik "PKJ-TIM Mau Dibawa ke Mana?"

Baca juga: Planetarium Baru Akan Direnovasi pada Tahap 2 Revitalisasi TIM

Dadang mengatakan, peristiwa itu bermula keyika ia menjadi pembicara dalam diskusi itu.

Namun, di tengah diskusi, sejumlah seniman yang hadir malah memotong pembicaraan untuk meledek dan mengolok-olok Dadang hingga akhirnya ia bersikap tegas.

Dadang membantah bahwa dirinya saat itu marah. Menurut dia, nada bicaranya memang tinggi. Sebab ia seorang dosen.

"Saya tidak marah, ya gini emang suara saya. Jadi setiap saya ngomong, mereka ngomong jorok. Itu sebenernya saya ngerti, mereka kan pemain teater. Terus saya bilang ini mau dilanjutkan diskusi atau enggak mau dilanjutkan diskusi," cerita Dadang.

Setelah itu, Dadang pun menghampiri para seniman dan membicarakannya dengan baik-baik.

"Terus saya datengin, mau dirangkul. Saya bilang, 'Ya sudah pelukan, pelukan aja', terus dia marah," kata Dadang.

Namun, hal itu tak berlangsung lama. Dadang dan para seniman itu akhirnya berdamai kembali.

Bahkan, Dadang sempat mendengarkan mereka membacakan deklarasi penolakan terkait rencana revitalisasi TIM.

“Setelah itu mereka membuat deklarasi menolak revitalisasi TIM. Kan emang mereka tinggal di situ ya jadi mereka menolak adanya revitalisasi. Tapi setelah acara itu kami foto-foto, selfie, ketawa-ketawa kok,” katanya.

Baca juga: Revitalisasi TIM, Ada Gedung Baru dan Perluasan Ruang Hijau

Di satu sisi Dadang mengaku tak mengetahui apa alasan akun Humor Politik melengkapi keterangan unggahan video tersebut dengan tanda pagar #bubarkanTGUPP. Sebab, dalam diskusi itu, tidak ada anggota TGUPP yang hadir.

“Tidak ada TGUPP, saya tidak tahu,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com