JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang pisang di Jalan Raya Pisangan Lama, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, berharap ada kepastian soal tempat jualan baru sebelum lapak mereka dibongkar pemerintah kota Jakarta Timur. Lapak mereka terimbas proyek double-double track (DDT) atau jalur dwi ganda kereta api.
Deden Mulyandi, koordinator pedagang pisang setempat mengatakan, kabar relokasi pertama disampaikan pemerintah pada 18 November ini.
Saat itu disampaikan bahwa lapak pedagang pisang sepanjang sekitar 200 meter di jalan tersebut akan terkena proyek DDT.
Baca juga: Akan Direlokasi karena Terkena Proyek DDT, Pedagang Pisang Khawatir Ditinggal Pelanggan
Pemerintah lalu memberi waktu sampai akhir November bagi para pedagang untuk mengosongkan lapaknya.
Pemerintah juga menawarkan lokasi baru untuk berjualan, yakni di Pasar Klender.
"Pemerintah menawarkan di Pasar Klender. Kami tidak mau karena di sana sepi pengunjung dan jauh dari sini. Nanti pelanggan hilang tidak mau beli ke sana," kata Deden di lokasi, Minggu (24/11/2019).
Para pedagang menginginkan lokasi baru di dekat depo kereta api di Cipinang yang tidak jauh dari lapak mereka saat ini. Namun, hal itu tidak diizinkan pemerintah.
Para pedagang tidak menolak proyek pembangunan DDT tersebut. Mereka hanya berharap pemerintah memberikan kejelasan soal lokasi baru untuk berjualan.
"Sampai sekarang belum ada omongan lagi soal lokasi baru. Mereka (pemerintah) seperti tidak mau tahu, padahal pemerintah harusnya ada di tengah-tengah rakyat. Kami minta pokoknya waktu relokasi dipanjangkan, jangan mepet, dan lokasi baru kami minta yang memadai, yang dekat dari sini," ujar Deden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.