JAKARTA, KOMPAS.com - Para seniman di Taman Ismail Marzuki menentang program revitalisasi TIM, khususnya terkait rencana pembangunan hotel bintang lima di kawasan itu.
Perwakilan seniman TIM Radhar Panca Dahana menyebutkan bahwa tidak ada hubungan antara budaya dengan membangun hotel bintang lima.
"Taman Ismail Marzuki ini adalah rumah kita. Kita harus pertahankan. Bagaimana hubungannya, membangun kebudayaan dengan membangun hotel bintang lima di TIM ini? Sedangkal itukah pemahaman tentang kesenian dan kebudayaan?" ujar Radhar dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Senin (25/11/2019).
Radhar mengatakan, seniman akan melawan jika ruang kebudayaan dimanfaatkan secara komersil.
"Yang terjadi sekarang adalah assanisasi terhadap kebudayaan. Terhadap ruang kesenian kita. Ya kalau begini, jangankan gubernur, presiden pun kita lawan," tuturnya.
Baca juga: Jakpro: Pembangunan Hotel di TIM Cuma 4,1 Persen, Kecil Banget...
Para seniman pun membuat pernyataan yang berisi penolakan pembangunan hotel di TIM termasuk pelibatan Jakpro.
"Menolak pelibatan Jakpro dalam mengurus atau mengembangkan seluruh fasilitas atau isi kompleks TIM. Jika revitalisasi dalam bentuk apa pun tidak melibatkan secara langsung pendapat dan atau kerja para seniman dan seniwati yang ada di dalamnya," ungkap Radhar.
Sebelumnya, sebuah video rekaman yang memperlihatkan Deputi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Disparbud DKI Jakarta Dadang Solihin tengah marahi seniman di Taman Ismail Marzuki ( TIM) ramai dibicarakan di media sosial.
Baca juga: Video Pejabat DKI Marahi Seniman Senior Viral di Media Sosial, Ini Penjelasannya
Video itu diunggah pada Sabtu (23/11/2019) pukul 16.00 WIB dalam akun Facebook Humor Politik.
Dalam video itu, Dadang terlihat berdiri dari tempat duduknya sambil mengungkapkan, "Mau tidak diskusi... mau tidak diskusi?" ujarnya tegas.
Situasi memanas usai Dadang berkata demikian. Beberapa orang menunjukkan rasa tidak sukanya.
"Wah biasa aja dong jangan galak-galak," seru beberapa orang dalam video rekaman tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.