Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Progres Revitalisasi TIM, Masih Tahap Pembongkaran Gedung Lama

Kompas.com - 26/11/2019, 19:18 WIB
Cynthia Lova,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengerjaan revitalisasi Taman Ismail Marzuki yang ditargetkan rampung pada tahun 2022 ini telah dimulai.

Direktur Utama PT. Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu mengatakan progres pengerjaan revitalisasi TIM saat ini masih dalam pengerjaan tahap satu.

Ia menjelaskan, saat ini masih dalam proses perencanaan dan pembongkaran gedung lama untuk mulai pengerjaan revitalisasi tahap satu.

“Masih dalam tahap perencanaan dan proses penghapusan gedung TIM yang lama,” ujar Dwi saat ditemui di TIM, Selasa (26/11/2019).

Baca juga: Ini Fasilitas Wisma Berbasis Hotel Bintang Empat di TIM yang Jadi Polemik

Berdasarkan pengamatan Kompas.com pada Selasa (26/11/2019), di bagian depan Taman Ismail Marzuki proses pemasangan tiang pancang sudah dilakukan.

Sejumlah alat berat juga terus bekerja menancapkan beton yang ukurannya mencapai puluhan meter di atas lahan depan TIM tersebut.

Taman Ismail MarzukiKOMPAS/KARTONO RYADI (KR) Taman Ismail Marzuki

Rencananya, lahan depan TIM itu akan dibangun tempat parkir motor dan mobil pengunjung. Di atas tempat parkir itu akan dibangun ruang terbuka hijau (RTH) yang bisa dinikmati banyak orang.

Beberapa tiang pancang juga sudah tersusun rapi tertancap di lahan itu sebagai bentuk awal pembangunan kerangka lahan parkir dan RTH.

Baca juga: Sejarah Taman Ismail Marzuki, Dibangun di Bekas Kebun Binatang hingga Jadi Pusat Seni

Kemudian, ketika bergerak ke kiri tampak kantor pengelola revitalisasi Taman Ismail Marzuki ini juga telah dibangun. Sebelumnya, tempat itu diduduki sejumlah pedagang.

Di belakang kantor itu juga tampak ada batu-batu kubus beton yang ditumpuk tinggi. 

Ketika melangkah maju, tampak ada kerangka pembangunan Masjid Hamzah yang rencananya dibangun di area TIM itu.

Sementara gedung Graha Bhakti Budaya yang dahulu tempat pertunjukan seni teater dan Bioskop XXI kini tampak belum dirombak. Namun, kedua gedung itu nantinya juga akan direvitalisasi. 

Adapun revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat ini memakan biaya Rp 1,8 triliun dari penyertaan modal daerah (PMD) Jakpro yang telah masuk dalam APBD DKI Jakarta.

Baca juga: Janji Tak Hilangkan Fasilitas Seni di TIM, Jakpro: Malah Jadi Instagrammable

Revitalisasi TIM ini ditargetkan akan rampung pada tahun 2022 mendatang.

Dari Rp 1,8 triliun, sudah dianggarkan untuk tahun 2019 ini sebesar Rp 200 miliar. Sementara, untuk tahun 2020 telah dianggarkan sebesar Rp 600 miliar.

Tahap pertama revitaliasi TIM itu, nantinya Jakpro berencana membangun fasilitas baru seperti wisma TIM berbasis hotel, wisma seniman, pusat kuliner, dan galeri seni.

Selain itu, pihaknya juga membangun lahan terbuka tempat masyarakat berkumpul dibagian depan TIM. Taman terbuka itu nantinya akan dibangun di atas lahan parkir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com