Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Mula Nama Tangerang, Berkaitan dengan Kerajaan dan Perang

Kompas.com - 27/11/2019, 09:35 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Tangerang merupakan kota yang berbatasan langsung dengan ibu kota negara, DKI Jakarta.

Letaknya persis di sebelah barat Jakarta.

Tangerang memiliki sejarah panjang yang menarik untuk dikulik, salah satunya terkait asal mula nama Kota Tangerang sendiri.

Kota Tangerang bisa dikatakan kota yang kecil, setelah terjadi pemekaran Tangerang Raya pada 1993 silam.

Tangerang resmi memisahkan diri dari Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang.

Kini, ketiga wilayah dengan nama Tangerang tersebut masuk dalam Provinsi Banten yang sebelumnya merupakan wilayah Provinsi Jawa Barat.

Dalam buku "Melacak asal muasal Kampung di Kota Tangerang" yang ditulis Burhanudin (2018), nama Tangerang berasal dari kata "tangger" yang dalam bahasa Sunda memiliki arti "tanda".

Tangger tersebut merupakan tanda batas kekuasaan kerajaan Banten abad 17 dengan pemerintahan Hindia Belanda.

"Ada pula yang menyebut Tangerang berasal dari kata Tanggeran, daerah (tanda) yang dimaksud berada di bagian sebelah barat Sungai Cisadane," kata Burhanudin dalam buku tersebut.

Kata kedua sebagai asal mula nama Tangerang adalah kata "perang" yang merujuk pada perjalanan sejarah perbatasan kesultanan Banten dengan Pemerintah VOC yang sering dijadikan medan pertempuran.

Lama berselang, penyebutan Tangerang mulai berubah menjadi Tangerang saat wilayah tersebut mulai dikuasai Belanda.

Wilayah tersebut kemudian dijaga oleh tentara Belanda yang berasal dari berbagai daerah, salah satunya dari Makassar yang tidak mengenal akhiran N.

Sehingga kata Tangeran berubah pelafalannya menjadi Tangerang.

Penyebutan Tangerang kemudian diresmikan pada masa pendudukan Jepang oleh Kentyo M. Atik Seardi pada 27 Desember 1943.

Tanggal tersbeut menjadi hari jadi Kabupaten Tangerang hingga saat ini, sebagaimana dikukuhkan dalam Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 1984.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Megapolitan
9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

Megapolitan
Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Megapolitan
Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Kembangkan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Kembangkan "Food Estate" di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Megapolitan
Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Megapolitan
Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Megapolitan
Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Megapolitan
Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com