Bahkan menurut Pak Ci, TKI adalah orang yang sudah mendapat exposure internasional . Sehingga mereka paham standar dan etos kerja internasional.
Seharusnya para TKI memiliki modal untuk menjadi entrepreneur. Apalagi dijelaskan Pak Ci, TKI selama bertahun-tahun mampu mengumpulkan uang.
Akhirnya, Ciputra mulai membuat program entrepreneurship pertama kali di Singapura yang dinamakan Ciputra Entrepreneurship Center dan Media Transformation Ministry (MTM Ltd) yang dipimpin Djohan Handojo. Program entrepreneurship ini menyasar 110.000 TKI yang ada di Singapura.
Program ini pun ternyata mendapat sambutan baik oleh para TKI Singapura. Ada 250 TKI yang mengikuti pendidikan penyetaraan paket A, B, C, program Diploma 1 (D1), dan Diploma III (D3) dari Lee Community College di Singapura. Jumlah TKI yang ikut pelatihan itu pun terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Baca juga: Punya Pengalaman Pahit Ayah Pernah Dipenjara, Ciputra Ajari Napi Menjadi Entrepreneur
Tidak hanya memberi pelatihan ke Singapura, tim entrepreneurship juga melatih TKI yang ada di Hongkong dan Johor Bahru, Malaysia. Di negara itu ada ribuan TKI yang dilatih secara berkelanjutan dan mendapat bimbingan usaha dari tim entrepreneurship Ciputra.
Mereka yang dilatih mengikuti entrepreneurship akhirnya memiliki arah dan tujuan hidup untuk menapak masa depan. Sehingga para TKI berpeluang besar sebagai tenaga professional ataupun bahkan menjadi pengusaha.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan