Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impian Ciputra untuk Ubah Nasib TKI Jadi Entrepreneur

Kompas.com - 27/11/2019, 20:25 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Semasa hidupnya pengusaha tersohor Ciputra punya keinginan melahirkan konglomerat yang berasal dari tenaga kerja Indonesia (TKI). Keinginannya itu muncul lantaran rasa prihatinnya kepada TKI yang kerap disiksa majikan.

Apalagi kebanyakan korban penyiksaan ini dialami oleh para perempuan yang bekerja sebagai TKI. Padahal pilihan mereka untuk menjadi TKI dilatarbelakangi desakan ekonomi dan kebutuhan keluarga.

“Harga diri bangsa terkoyak, sedih melihat perempuan Indonesia disiksa di luar negeri. Mereka hanya pasrah tanpa harus tahu berbuat,” ucap Ciputra prihatin tentang nasib para TKI yang sering disiksa majikan, seperti dikutip buku biografi Ciputra berjudul "Sisi Lain Dr. (HC) Ir. Ciputra: Reportase yang Belum Terungkap".

Ciputra juga prihatin pada pendidikan minim dan pengalaman terbatas yang dimiliki kebanyakan TKI. Sehingga hal itu menyulitkan mereka menjadi entrepreneur. Ditambah, TKI pun terkadang belum memiliki ide untuk mulai menjadi entrepreneur.

Baca juga: Jenazah Ciputra dalam Perjalanan dari Singapura Menuju Tanah Air

Padahal, kebutuhan hidup terus merongrong mereka untuk bekerja di luar negeri. Sehingga ia melihat TKI perlu diberikan pelatihan entrepreneurship.

“Hanya dengan melatih entrepreneurship mereka mendapat bekal. Begitu pula dengan calon TKI dan tenaga magang ke luar negeri. Di mulai dari awal sebelum berangkat justru lebih baik. Uang dan waktu selama di luar negeri bisa digunakan untuk peluang usaha agar mandiri,” ucap Ciputra.

Menurut Pak Ci, panggilan akrab Ciputra, TKI adalah tipe orang yang mempunyai karakter entrepreneur. Karakter itu terlihat dari cara mereka yang berani mengambil risiko sekalipun nyawa yang jadi taruhannya.

Misalnya, TKI perempuan yang rela meninggalkan keluarganya demi memenuhi kebutuhan hidup.

Ciri keberanian itulah yang sangat dibutuhkan untuk menjadi seorang entrepreneur sejati. Namun, sayangnya masih banyak TKI yang menderita disebabkan banyak faktor.

Baca juga: Karangan Bunga Jokowi dan Ahok Hiasi Rumah Almarhum Ciputra

“Nah karena itu sistem penyaluran TKI harus dibenahi dan cegah niat menjadi TKI dengan cara menciptakan peluang wirusaha di setiap daerah. Memang perlu perhatian serius, ini menyangkut nasib warga negara dan martabat bangsa,” kata Ciputra.

Bahkan menurut Pak Ci, TKI adalah orang yang sudah mendapat exposure internasional . Sehingga mereka paham standar dan etos kerja internasional.

Seharusnya para TKI memiliki modal untuk menjadi entrepreneur. Apalagi dijelaskan Pak Ci, TKI selama bertahun-tahun mampu mengumpulkan uang.

Terwujudnya impian Ciputra

Akhirnya, Ciputra mulai membuat program entrepreneurship pertama kali di Singapura yang dinamakan Ciputra Entrepreneurship Center dan Media Transformation Ministry (MTM Ltd) yang dipimpin Djohan Handojo. Program entrepreneurship ini menyasar 110.000 TKI yang ada di Singapura.

Program ini pun ternyata mendapat sambutan baik oleh para TKI Singapura. Ada 250 TKI yang mengikuti pendidikan penyetaraan paket A, B, C, program Diploma 1 (D1), dan Diploma III (D3) dari Lee Community College di Singapura. Jumlah TKI yang ikut pelatihan itu pun terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Baca juga: Punya Pengalaman Pahit Ayah Pernah Dipenjara, Ciputra Ajari Napi Menjadi Entrepreneur

Tidak hanya memberi pelatihan ke Singapura, tim entrepreneurship juga melatih TKI yang ada di Hongkong dan Johor Bahru, Malaysia. Di negara itu ada ribuan TKI yang dilatih secara berkelanjutan dan mendapat bimbingan usaha dari tim entrepreneurship Ciputra.

Mereka yang dilatih mengikuti entrepreneurship akhirnya memiliki arah dan tujuan hidup untuk menapak masa depan. Sehingga para TKI berpeluang besar sebagai tenaga professional ataupun bahkan menjadi pengusaha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com