Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimpi Ciputra Bangun Ancol Setara Disneyland...

Kompas.com - 28/11/2019, 12:12 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — “Jadikan Ancol setaraf Disneyland, Amerika Serikat,” ujar Ali Sadikin saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta memberi tugas kepada Ciputra.

Pernyataan itu dilontarkan Ali saat Ciputra, pengusaha properti sukses, mengungkapkan mimpinya membangun tempat rekreasi layaknya Disneyland di Ancol.

Saat itu Ciputra memang tengah ditunjuk Ali Sadikin untuk menggarap beberapa proyek di Jakarta di bawah payung PT Pembangunan Jaya.

Saat Ciputra menyampaikan idenya menyulap kawasan rawa-rawa di Ancol menjadi taman bermain, tanpa perdebatan, Ali langsung setuju. 

Ali Sadikin meminta Ciputra untuk menyulap lahan seluas 552 hektare yang dulunya rawa-rawa dan kawasan kumuh menjadi "Disneyland".

Dikutip dalam bukunya yang berjudul Ciputra Quantum Leap, tak hanya rawa-rawa, wilayah Ancol juga berupa hutan belukar.

Dulunya, di Ancol juga ada permukiman liar di dekat muara kanal yang dihuni nelayan, serta satu kelenteng yang sekarang bernama Kelenteng Bahtera Bhakti.

Ciputra alias Pak Ci, panggilan akrabnya, mengibaratkan Disneyland sebagai emas tulen.

Sementara Ancol tak ada bedanya dengan besi rongsokan. Meski penampakan Ancol saat itu mengerikan, di balik rawa itu terdapat pantai yang indah.

Setelah diberi tugas oleh Ali untuk menyulap Ancol, Ciputra dengan semangat tinggi mulai membangun Disneyland yang diimpikan itu pada 1966.

Pengusaha properti ini menyiapkan pembangunan Ancol selama 15 tahun.

Sementara untuk mendesain Ancol ini memakan waktu selama tiga tahun dan mengerjakan pembangunan Ancol usai dalam waktu satu setengah tahun.

Baca juga: Pertama Kali di Ancol, Camping di Seaworld...Mau Ikut?

Lamanya proyek pembangunan Ancol ini, dikatakan pria kelahiran Prigi, Sulawesi Tengah, itu lantaran Ancol ini memang dibangun dengan ide yang sangat matang.

Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya perubahan-perubahan karena ketidaksesuaian desain.

“Jadi memang perencanaan Ancol ini sangat matang. Pada waktu Dunia Fantasi dibangun, saya kerjakan gabungan kewajiban dan hobi,” ucap Ciputra seperti dikutip dalam harian Kompas pada Minggu, 24 November 1985.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com