Saat membangun Ancol, tak semua mulus ia lewati. Sebab, ada beberapa kendala yang harus ia lewati, salah satunya kekurangan dana.
Selain dilatarbelakangi mimpinya yang hendak mengadopsi Disneyland ke Ancol, pengusaha properti ini juga memikirkan bagaimana menciptakan area rekreasi bagi masyarakat.
Seperti dikutip dalam buku karya Alberthiene Endah yang berjudul Ciputra the Entrepreneur, ia meyakini bisa menyulap Ancol seperti angannya.
“Saya tak mau menyatakan tak bisa karena saya yakin bisa! Ancol pasti bisa menjelma menjadi kawasan rekreasi pantai yang indah dan bisa menghibur warga Jakarta, serta masyarakat luar kota yang berlibur ke Jakarta. Jika saya mau bertekad, Ancol yang mengerikan ini bisa saya sulap menjadi kawasan yang indah,” kata Ciputra.
Disneyland, menurut dia, adalah gabungan dari inovasi, budaya, seni, dan komersial sehingga saat membangun Ancol, Ciputra sama sekali tidak takut merugi.
Sebab, ia memikirkan bagaimana suatu saat masyarakat berbondong-bondong rekreasi ke Ancol seperti sekarang ini.
“Saya lihat rawa (dahulu Ancol), intuisi saya, manusia butuh rekreasi. Rawa itu akan bermanfaat. Saya sudah ke luar negeri melihat Disneyland, inilah membaca hari depan,” ucap Ciputra.
Akhirnya, saat yang ditunggu tiba. Pada 26 Juni 1967, Taman Impian Jaya Ancol diresmikan.
Ketika wisata rekreasi itu diresmikan, masyarakat menyambutnya dengan antusias. Masyarakat terus berduyun-duyun mengunjungi Ancol kala itu.
Sebab, berbagai jajanan murah, perlombaan, hingga berbagai atraksi ditampilkan saat peresmian Ancol itu.
Setelah peresmian itu, pembangunan Ancol ini pun dilakukan bertahap.
Baca juga: Masuk Ancol Gratis, Sudah 29.520 Pengunjung yang Datang
Dikutip dari harian Kompas pada Senin, 26 Juni 1986, awalnya dibangun dari Ancol, yakni gelanggang renang Ancol dan gelanggang Samudra Ancol yang mampu melayani para penggemar olahraga berenang dan mendayung.
Kemudian, Ciputra saat itu berencana membagi lahan Ancol seluas 552 hektare menjadi beberapa bagian, yakni 93 hektare untuk daerah dagang, daerah industri seluas 38 hektare, daerah perumahan seluas 171 hektare, daerah semisosial sekitar 43 hektare, 60 hektare, serta sisanya akan dibangun untuk jalan, lapangan, dan penghijauan.
“Akan dibangun tempat rekreasi yang lebih representatif sesuai dengan pembangunan yang ada,” kata Ciputra.
Pada tahun 1984, Dufan akhirnya selesai dibangun. Impian Ciputra menciptakan Disneyland di Ancol pun terwujud dengan adanya Dufan.