Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Bekasi Berencana Kucurkan Lagi Dana Insentif RT RW pada 2020

Kompas.com - 28/11/2019, 15:20 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sejak Juni 2019, dana insentif untuk aparat RT dan RW distop oleh Pemerintah Kota Bekasi karena seretnya kas daerah.

Nilai insentif ini bervariasi. Ketua RW, misalnya, mendapatkan Rp 1,75 juta per bulan, sedangkan Ketua RT mendapatkan Rp 1,25 juta per bulan.

Akan tetapi, sebagian besar dari mereka mengaku bahwa dana tersebut dipakai untuk keperluan RT dan RW.

Imbas penyetopan kucuran dana insentif ini membuat aparat RT dan RW kelimpungan membiayai kegiatan wilayahnya.

Baca juga: Kas Daerah Limbung, Dana Insentif RT/RW di Bekasi Macet

Ketua DPRD Kota Bekasi Chairoman Juwono Putro mengklaim, dewan bakal menganggarkan lagi dana insentif itu pada 2020.

"Honor RT RW tahun 2019 hanya diberikan sampai lima bulan, nah tahun 2020 kami akan kembalikan haknya," kata Charioman saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (27/11/2019).

Chairoman menyebutkan, besaran dana insentif itu tak berubah pada 2020.

"Kami ingin disamakan seperti sebelumnya," ucapnya.

Keputusan ini, kata Chairoman, berangkat dari hasil masa reses ketika anggota-anggota dewan berkesempatan menyerap aspirasi konstituennya.

Dari sana, para legislator mendapatkan fakta bahwa dana insentif tersebut dipakai untuk operasional, bukan untuk kepentingan pribadi. Dengan adanya insentif itu, kata Chairoman, pengurus RT atau RW tak lagi memungut iuran di wilayah masing-masing.

"Bahasanya terserah mau dana insentif atau dana operasional, kami melibat keberadaan dana tersebut membantu masyarakat dalam kegiatan peningkatan pelayanan publik di tingkat RT/RW," kata Chairoman.

Baca juga: Ketua RT di Bekasi Mengaku Sudah 4 Bulan Dana Insentif Tak Cair

Meskipun akan dianggarkan pada 2020 nanti, tak ada yang sanggup menjamin neraca keuangan Kota Bekasi akan tetap stabil hingga akhir tahun.

Ringkasnya, tiada yang dapat menggaransi bahwa dana insentif RT/RW tak disetop lagi, mengulangi preseden tahun ini.

Pada 2019, penerima dana insentif di Kota Bekasi terdiri dari 7.086 ketua RT, 1.013 ketua RW, dan 16.101 kader posyandu bersama pendampingnya.

Ada juga pengurus majelis umat beragama tingkat kecamatan dan kelurahan, pimpinan atau pemuka agama, pemelihara rumah ibadah, dan anggota perlindungan masyarakat (linmas).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com