Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Sepeda di Bintaro Kerap Digunakan Kendaraan untuk Menepi

Kompas.com - 28/11/2019, 19:50 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pengguna sepeda mengeluh karena jalurnya di Bintaro Sektor 7, Pondok Aren, Tangerang Selatan, kerap digunakan pengendara motor dan mobil untuk menepi.

Salah satu pesepeda, Dio (17), mengeluh karena perjalanan menggunakan sepeda menjadi terhalang.

Bahkan tak jarang warga Ciputat, Tangerang Selatan kerap menggunakan badan jalan yang seharusnya untuk kendaraan motor dan mobil.

"Iya kadang ada motor dan yang masih markir kendaraan di jalan sepeda. Kan tidak mungkin kita suruh pindah, makannya kadang kita gunakan badan jalan untuk motor dan mobil," ucap Dio saat ditemui di lokasi, Kamis (28/11/2019).

Baca juga: Hari Keempat Penindakan, 47 Pelanggar Jalur Sepeda Ditilang di Jaktim

Dio menyadari bahwa bahu jalan raya sangat berbahaya bagi pesepeda. Terlebih apabila mengingat pengguna skuter listrik GrabWheels yang mengalami kecelakaan di kawasan Senayan beberapa waktu lalu.

"Padahal (jalur sepeda) kita sudah dibuat di pinggir, justru malah dibuat parkir. Kalau di jalan saya khawatir ditabrak kendaraan lain dari belakang seperti yang di skuter listrik waktu itu," ucapnya.

Selain soal banyaknya kendaraan yang masih menepi, Dio juga mengeluhkan soal keberadaan tiang bollard di jalur sepeda.

Tiang bollard pada jalur sepeda di Bintaro Sekto 7, Tangerang Selatan, Kamis (28/11/2019). KOMPAS.com/MUHAMAD ISA BUSTOMI Tiang bollard pada jalur sepeda di Bintaro Sekto 7, Tangerang Selatan, Kamis (28/11/2019).

Mulanya bollard digunakan untuk mencegah agar pengendara motor tak naik trotoar. Namun, keberadaan bollard belakangan ini justru dinilai mengganggu perjalanan pesepeda.

"Sama beberapa tiang (bollard) yang ada di awal dan ujung trotoar, buat maksud pencegah motor ini juga mengganggu. Karena jalur kita kan ada di trotoar terus ada besi ini jadi enggak bisa lewat. Kalau mau besinya di pendekin biar pedal sepeda kita bisa lewat," tutur Dio.

Kini Dio berharap, agar petugas Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan dapat turun tangan untuk mengatasi pengendara motor dan mobil yang menepi di bahu jalan menutup jalur sepeda.

"Ya ditingkati lagi dari Dishub agar motor tidak sembarangan berhenti dan melintas di jalur sepeda," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com