Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Malang Bayi dalam Kardus, Ditemukan di Depan Panti Asuhan dengan Surat Wasiat

Kompas.com - 29/11/2019, 05:42 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Bayi perempuan berusia 3 minggu ditemukan oleh penjaga warung, LA (18), di pinggir Jalan Bambu Kuning Selatan, Rawalumbu, Kota Bekasi, Kamis (28/11/2019) pagi.

Bayi itu tampak sehat ketika ditemukan tepat di tepi luar Sekolah Mahanaim, persis di seberang Panti Asuhan Rumah Shalom.

Tak seperti kasus-kasus pembuangan bayi pada umumnya di mana sang bayi ditemukan dalam keadaan miris.

Saat ditemukan, bayi tersebut berpakaian nyaman, lengkap dengan kain, pakaian bayi, popok, selimut, gurita, hingga bedak bayi di dalam kardus tersebut.

Hal lainnya yang menyita perhatian adalah surat wasiat orangtua bayi tersebut. 

Di dalam kardus berisi bayi yang ditemukan, ada secarik kertas berisi pesan menyentuh tanpa dibubuhkan nama penulisnya.

Dalam surat itu, orangtua si bayi mengaku terjepit oleh keadaan sehingga menelantarkan bayinya. Mereka juga mengaku menyayangi bayi itu dan berharap kelak, bayi tersebut tumbuh menjadi perempuan kuat dan baik.

Bahkan, orangtuanya menyebutkan nama bayi tersebut, Grace.

Di halaman berikutnya, orangtua itu menulis semacam surat permohonan bagi pihak panti asuhan untuk merawat anaknya.

Baca juga: Isi Surat Wasiat di Samping Bayi dalam Kardus di Bekasi: Bukan karena Kami Membencimu...

Berikut isi surat tersebut:

"Untuk anakku sayang.

7 November 2019

Kamu terlahir di dunia, bayi kecil yang sangat cantik. Kami menyayangimu, Nak.

Maafkan kami, kalau kami harus menitipkan kamu di panti asuhan. Bukan karena kami tidak sayang atau kami membencimu.

Namun, karena keadaan yang tidak memungkinkan dan situasi yang rumit yang memaksa kami harus melakukan ini.

Grace, anakku, tumbuh jadi anak yang baik, ya. Kamu pasti akan jadi anak baik. Kamu harus jadi wanita yang kuat, baik, pintar, dan berguna di mana pun kamu berada.

Kami akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu..

Kami menyayangimu..

Untuk ibu panti, tolong rawat anak saya, ya, karena keadaan yang tidak memungkinkan, saya terpaksa menaruh anak ini di sini.

Mohon maaf jika caranya kurang baik, tolong jaga dan rawat anak ini, saya sangat mengasihinya. Saya hanya ingin anak saya dapat hidup lebih baik dan layak.

Nama anak ini, Grace."

Diduga hendak menitip ke panti asuhan

Polisi menegaskan belum dapat memastikan bahwa bayi itu sengaja ditelantarkan oleh orangtuanya.

Kepala Subbagian Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari menyebut, ada kemungkinan bahwa orangtua itu ingin menitipkan bayi ke panti asuhan.

Namun, dengan cara yang tidak layak.

Mengenai cara yang tidak layak itu pun sudah ditulis orangtua bayi dalam surat wasiatnya.

"Memang di (surat wasiat) dalam kotak kardus itu ada tertulis, bahwa dia sudah tidak mampu lagi untuk merawat atau mengasuhnya," ujar Erna kepada Kompas.com, Kamis siang.

Sempat kepergok

LA (18), penjaga warung yang menemukan bayi itu mengaku melihat sepasang muda-mudi yang berboncengan dengan motor, mondar-mandir tiga kali di depan warungnya.

Ia awalnya mengira, kedua orang tersebut adalah kurir barang yang bingung mencari alamat karena mengenakan helm Go-Jek.

Baca juga: Bayi Ditemukan dalam Kardus di Bekasi, Penjaga Warung Sempat Memergoki Pembuang

"Pas ketiga, dia berhenti dekat warung saya. Dia menaruh kardus," ujar LA kepada wartawan di Mapolsek Metro Bekasi Timur, Kamis siang.

LA baru saja keluar warung ketika melihat keduanya menaruh kardus itu dekat warungnya. Saat itu, LA keluar karena mengira mereka mau menanyakan alamat.

"Melihat saya, terus dia langsung jalan, tiba-tiba dia langsung belok ke kiri ke pertigaan jalan itu," kata LA.

Tak sampai berapa lama, jerit tangis bayi dalam kardus akhirnya terdengar.

Kendati belum dapat dipastikan bahwa orangtuanya sengaja menelantarkan bayi itu, polisi memastikan tetap memburu mereka untuk kepentingan penyelidikan.

"Untuk sementara, kalau ternyata dia memang sengaja membuang, kita bisa pidanakan," kata Erna.

LA pun sudah diinterogasi polisi di hari yang sama dengan penemuan bayi untuk mengemukakan ciri-ciri orang yang membuang kardus itu.

"Dua orang boncengan, laki dan perempuan. Naik motor Yamaha Vixion. Masih muda, yang cewek seumuran saya. Putih, cakep, rambutnya lurus. Mukanya jelas soalnya enggak pakai helm, helmnya helm Go-jek dipegang tangan kanan. Kardusnya di tangan kiri," ungkap LA.

"Yang cowok paling umur 20. Hitam, manis," tutupnya.

Seingat LA, laki-laki pengemudi motor mengenakan jaket berwarna cokelat dengan helm Go-Jek di kepalanya. Sementara itu, si perempuan mengenakan baju belang-belang putih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com