TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tangerang Selatan 2020 diramaikan dengan sejumlah nama, dari mulai pejabat publik sampai warga biasa.
Misalnya seperti pedagang galon isi ulang Yusrianto dan pengemudi ojek online Yardin Zulkarnain yang mengikuti sejumlah penjaringan calon wali kota di beberapa partai.
Terkait itu, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno mengatakan siapa pun memiliki hak mengikuti kontestasi politik.
Hanya saja keduanya, baik dari pedagang galon dan ojol, harus memiliki basis yang kuat untuk maju dalam pemilihan orang nomor satu di Tangerang Selatan.
"Seorang kandidat harus memiliki basis sosial dan politik yang kuat. Kalau selama ini daya penetrasi ke masyarakat bagus dan cukup dekat dengan masyarakat saya rasa gampang meyakinkan (masyarakat)," ujar Adi Prayitno saat dihubungi, Jumat (29/11/2019).
Baca juga: Seorang Pengemudi Ojol Ambil Formulir Bakal Calon Wali Kota Tangsel
Menurut Adi Prayitno, selama ini kandidat yang memiliki basis sosial dan politik hanya orang-orang tertentu yang memiliki uang.
Hal ini menjadi tantangan sendiri bagi pedagang galon dan driver ojol untuk menarik kepercayaan masyarakat.
"Jadi siapa pun mengadu nasib keberuntungan untuk menjadi pemimpin nggak peduli dia anak ningrat, petani atau tukang ojek, karena siapa yang bisa meyakini pemilih dia yang akan menang," ucapnya.
Adapun, pedagang galon isi ulang Yusrianto telah mendaftar dalam penjaringan calon wali kota Tangsel di PDI-P, PSI, dan Partai Gerindra. Sementara pengemudi ojol Yasrin telah mengambil formulir di penjaringan PDI-P, PKB, PSI, PPP, Partai Gerindra, dan Partai Hanura.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.