TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi satu-satunya kota yang menyediakan kantong darah gratis bagi warganya yang membutuhkan.
Namun, dari dana yang telah dialokasikan Rp 5 miliar, terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA) pada tahun 2019 sebesar Rp 3 miliar.
"Simpan alokasi kurang lebih Rp 5 miliar. Tapi ternyata SILPA hampir di atas Rp 3 miliar," ujar Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmie Diany di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (29/11/20109).
Baca juga: Kelompok Donor di Desa Ini Sudah Sumbangkan 9.287 Kantong Darah
Menurut Airin, dengan SILPA itu menandakan bahwa pelayanan kantong darah gratis yang telah diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 14 tahun 2017, belum dimanfaatkan secara maksimal.
"Kami evaluasi apakah itu yang terjadi, atau memang masyarakat tidak tahu, bahwa ternyata ada darah di PMI Tangsel, yang bahkan biayanya kita tanggung gunakan APBD Kota Tangsel. Jadi masyarakat ber-KTP Tangsel jika membutuhkan darah, cukup menunjukkan KTP Tangsel," tutur Airin.
Sementara Kepala Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Tangsel Suhara Manullang mengatakan kendala penyerapan dana itu lebih kepada masalah kerja sama dengan rumah sakit yang ada di Tangerang Selatan.
"Saat ini, dari 30 rumah sakit, baru terdapat 18 rumah sakit yang Memorandum of Understanding (MoU) atau bekerja sama dnegan PMI Tangsel," kata dia saat dikonfirmasi.
Oleh karena itu, ke depan PMI akan menggelar pertemuan dengan rumah sakit lain sehingga dana kantong darah gratis dapat terserap secara maksimal.
"Makanya tadi Ibu Wali Kota mengintruksikan untuk mengadakan pertemuan dengan rumah sakit," tutup dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.