JAKARTA, KOMPAS.com - Pencuri kotak amal di Mushala Nurul Islam di Jalan Ancol Selatan, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara diduga masuk lewat ventilasi.
Dugaan itu muncul dari banyaknya bekas jejak tangan di salah satu ventilasi mushala.
Dewan Pemakmuran Mushala (DPM) Paidi (65) mengatakan, saat pencuri beraksi pada Sabtu (30/11/2019) dini hari, kawasan itu sedang diguyur hujan deras.
"Dia datang waktu lagi hujan, jadi warga sekitar enggak dengar apa-apa," kata Paidi kepada Kompas.com di lokasi mushala, Minggu (1/12/2019).
Baca juga: Pencuri Beraksi di Mushala Sunter Agung, Kotak Amal Dibuang di Taman BMW
Ia menduga kondisi hujan mungkin membuat tangan pelaku kotor sehingga meninggalkan jejak cukup banyak di tembok mushala yang berwarna krem.
Adapun ventilasi itu berbentuk kubah masjid. Ukurannya tidak terlalu besar, lebar 50 cm dan tinggi 30 cm.
Setelah masuk dari ventilasi, si pencuri mengambil kotak amal dari kayu yang ditaruh di belakang mushala.
"Keluarnya dia buka jendela ini, kan bisa dibuka dari dalam, tinggal bawa kabur," ujar Paidi.
Kotak amal ditemukan di Taman BMW. Kotak sudah hancur berlubang dan isinya digondol maling.
Anggota DPM lainnya bernama Aris Mental (49) mengatakan, saat dirinya hendak mempersiapkan ibadah Shalat Subuh pada Sabtu pagi, kondisi jendela memang dalam keadaan terbuka.
Selain itu, ia menemukan karung di halaman mushala yang diduga milik pelaku.
"Mungkin dia pengen masukin di sini, cuma enggak muat jadi ditinggal aja," ujar Aris.
Sayangnya, kata Aris, Mushala itu belum dilengkapi CCTV yang bisa merekam aksi pelaku.
Aris juga menyampaikan bahwa beberapa bulan lalu, mushala itu pernah jadi target pencurian.
"Belum lama sempat dicongkel juga jendelanya, itu bekasnya ada tiga congkelan," kata Aris sambil menunjuk tiga bekas congkelan di jendela mushala.
Adapun kasus pencurian kotak amal ini belum dilaporkan DPM Nurul Islam kepada pihak kepolisian.
Namun, kata Aris, Polisi telah datang tadi pagi untuk mengecek lokasi.
"Iya tadi udah datang dari Polres sekitar jam 09.00 WIB -an," ujar Aris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.