Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Kereta di Stasiun Manggarai Kembali Normal Senin Pagi

Kompas.com - 02/12/2019, 07:27 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Stasiun Manggarai Hendrik Muliyanto mengatakan, perjalanan kereta baik KRL 'commuter line' Jabodetabek maupun kereta jarak jauh dan kereta bandara di Stasiun Manggarai kembali normal, Senin (2/12/2019) pagi.

"Perjalanan kereta sudah mulai normal Senin dini hari, untuk pagi ini perjalanan kereta sudah lancar semua arah," kata Hendrik seperti dikutip Antara.

Sebelumnya perjalanan kereta api di Stasiun Manggarai sempat mengalami hambatan karena terjadinya tawuran antarwarga yang merangsek ke rel dalam Stasiun Manggarai pada Minggu (1/12) malam.

Tawuran terjadi pada pukul 20.35 WIB hingga pukul 21.17 WIB, yang mengakibatkan perjalanan kereta menjadi tertahan.

Menurut Hendrik, tawuran tersebut mengakibatkan perjalanan kereta mengalami keterlambatan selama 10 hingga 15 menit, khususnya untuk perjalanan KRL commuter line Jabodetabek.

"Efek keterlambatan baru bisa normal lagi pada pukul 00.35 WIB untuk perjalanan kereta terakhir KRL Bekasi," kata Hendrik.

Menurut dia, keterlambatan kereta yang diakibatkan tawuran tersebut tidak terlalu berdampak signifikan mengingat suasana hari Minggu perjalanan kereta tidak sepadat hari kerja biasanya.

Namun, lanjut dia, keterlambatan kereta akibat tawuran sangat merugikan terutama bagi pengguna jasa kereta api.

"Tentu kami dirugikan dengan keterlambatan perjalanan kereta, terutama warga pengguna kereta banyak yang terpaksa turun dan beralih moda transportasi," kata Hendrik.

Menurut Hendrik, upaya mencegah tawuran masuk ke rel di Stasiun Manggarai telah dilakukan, seperti membangun tembok semi permanen di sekitar lokasi.

Tembok semi permanen terbuat dari seng dibangun setelah tembok permanen yang memisahkan akses masuk warga ke rel stasiun dibongkar karena adanya proyek pembangunan rel ganda di Stasiun Manggarai.

Namun, lanjut Hendrik, tembok semi permanen tersebut dijebol oleh massa yang jumlahnya cukup banyak, sehingga tawuran merangsek ke dalam rel di Stasiun Manggarai.

"Tawuran awalnya pecah dekat Pasaraya dan Jembatan Jagakarsa, dihalau petugas merangsek ke atas rel, mereka merobohkan tembok permanen," kata Hendrik.

Camat Tebet, Dyan Airlangga mengatakan tawuran hanya terjadi selama 15 menit.

Dyan menyebutkan pemicu tawuran sama seperti biasanya karena ada provokasi di media sosial.

Tawuran dapat dibubarkan setelah aparat tiba di lokasi dan memukul mundur massa menggunakan gas air mata.

Informasi tawuran Manggarai ini tersebar luas di sejumlah akun media sosial.

Tidak hanya perjalanan kereta yang terganggu pada malam kejadian, tetapi perjalanan kendaraan bermotor juga terhambat baik dari arah Matraman menuju Saharjo, maupun sebaliknya.

Banyak pengendara memilih berhenti di Jalan Saharjo menghindari tawuran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli di Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli di Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan Terhadap 291 Perusahaan Soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan Terhadap 291 Perusahaan Soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Megapolitan
Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com